Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengaku Salah, Israel Boleh Buka Lagi Kedutaan di Yordania

Reporter

image-gnews
Raja Abdullah II dari Yordania. Mark Wilson/Getty Images
Raja Abdullah II dari Yordania. Mark Wilson/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIsrael mengatakan bahwa pihaknya membuka kembali kedutaan besarnya di Yordania

Kedutaan besar Israel di Yordania ditutup setelah pembunuhan dua orang Yordania oleh seorang petugas keamanan kedutaan Juli lalu.

Juru bicara kementerian luar negeri Israel Emmanuel Nahshon, pada Selasa, 30 Januari 2018, mengatakan bahwa kedutaan di Amman sedang dalam proses pembukaan kembali secara bertahap dan sekarang bersiap untuk dibuka kembali ke publik.

Kedutaan tersebut ditutup sesaat setelah penembakan tersebut saat Israel dengan cepat memulangkan penjaga tersebut di bawah kekebalan diplomatik untuk mencegah otoritas Yordania menginterogasinya dan melakukan tindakan hukum.

Baca juga:

Israel: Kami Terpaksa Bunuh 2 Warga Yordania

Duta Besar Israel untuk Yordania, Einat Shleindan dan staf kedutaan juga ditarik kembali saat itu.Amman sebelumnya telah menuntut sebuah percobaan pembunuhan untuk penjaga tersebut, yang pemulangannya di bawah kekebalan diplomatik dan disambut bagai pahlawan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sehingga membuat marah rakyat Yordania.

Netanyahu awalnya mengadopsi sikap tidak peduli. Namun, pemimpin Likud kemudian mengubah pendiriannya dan telah berjanji untuk menerapkan dan menindaklanjuti tindakan hukum dalam kasus tersebut.

Dan, juga mengambil tindakan dalam penembakan seorang hakim Yordania yang tidak bersenjata oleh seorang tentara Israel dalam sebuah insiden pada 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Israel Bentuk Unit Pasukan Khusus di Perbatasan Yordania

Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Momani, mengatakan awal bulan ini mereka telah menerima sebuah "memorandum resmi" dari Israel yang meminta maaf atas kematian kedua orang Yordania tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa Israel telah sepakat untuk mematuhi semua prasyarat Kerajaan untuk melanjutkan hubungan diplomatik reguler antara kedua belah pihak.

Termasuk, mengambil tindakan hukum terhadap penjaga keamanan Israel, dan menawarkan kompensasi finansial kepada kedua keluarga Yordania yang berduka.

Sementara itu, Israel kini tengah mempersiapkan mencari duta besar baru untuk menggantikan Shlein.

Menurut sebuah laporan mengenai penyiar publik Israel Kann, sebuah tim Israel telah berada di kedutaan selama beberapa hari terakhir melakukan pekerjaan pemeliharaan.

MIDDLE EAST MONITOR|TIMES OF ISRAEL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

55 menit lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

12 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

13 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

14 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

15 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

17 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

21 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

22 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

23 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

1 hari lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.