Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dunia Fokus ke Korea Utara, Cina Sibuk Perluas Laut Cina Selatan

image-gnews
Foto satelit yang diambil, pada 8 Januari 2016, ini memperlihatkan tanggul dan dermaga yang telah selesai dibangun di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan.  Tiongkok terus membangun infrastruktur di pulau yang masih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Foto satelit yang diambil, pada 8 Januari 2016, ini memperlihatkan tanggul dan dermaga yang telah selesai dibangun di Pulau Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. Tiongkok terus membangun infrastruktur di pulau yang masih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina diam-diam terus memperluas pembangunan pulau buatan di Laut Cina Selatan yang disengketakan, saat dunia tengah fokus ke isu lainnya, termasuk Korea Utara dan Yerusalem.

Ketegangan mengenai pembangunan pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan berkurang pada tahun lalu, namun laporan terbaru mengungkapkan bahwa Beijing masih sibuk di perairan yang disengketakan itu.

Baca: Trump Tawarkan Diri Jadi Mediator Sengketa Laut Cina Selatan

Citra satelit baru menunjukkan bahwa Cina telah membangun infrastruktur seluas 28 kilometer persegi di kepulauan Spratly dan Paracel pada tahun 2017 untuk melengkapi posisinya yang lebih besar menjadi basis angkatan udara dan angkatan laut.

Inisiatif Transparansi Maritim Asia yang berbasis di Washington melacak perkembangan di Laut Cina Selatan.  

Pada Kamis, 14 Desember 2017, Cina telah melakukan pembangunan hanggar, penyimpanan bawah tanah, tempat penampungan rudal, radar array dan fasilitas lainnya.

Kegiatan tersebut dilakukan saat Cina bergabung dengan perundingan yang berkepanjangan dengan negara-negara Asia Tenggara mengenai kode etik untuk Laut Cina Selatan.

Baca: Cina Minta Indonesia Batalkan Ubah Nama Perairan Natuna, atau... 

Pembangunan tersebut merupakan tahap lanjutan dari kampanye reklamasi lahan yang diselesaikan pada awal tahun 2016 di wilayah Spratly, sebuah rantai pulau dimana Malaysia, Taiwan, Filipina, Vietnam dan Brunei juga mengklaim sebagai pemiliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Pentagon, China telah menambahkan lebih dari 1.248 hektar lahan ke tujuh fitur tanah yang didudukinya di daerah tersebut.

Greg Poling, Direktur Inisiatif Transparansi Maritim Asia mengatakan, agresivitas pembangunan Cina dilakukan setelah berhasil melunakkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Ini juga karena kurang mendapat fokus dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang disibukkan oleh ancaman nuklir Korea Utara dan perselisihan perdagangan dengan Cina.

"Kita tidak boleh bingung dengan pelunakan usaha Cina dalam mencapai tujuannya. Mereka melanjutkan semua konstruksi yang mereka inginkan, "kata Poling, seperti yang dilansir Time pada 15 Desember 2017.

Baca: Cina Buka Bioskop Pertama di Wilayah Konflik Laut Cina Selatan

Konstruksi paling banyak terjadi di Fiery Cross Reef di Spratly, termasuk hanggar di samping landasan terbang seluas 10.000 kaki, struktur bawah tanah yang kemungkinan dimaksudkan untuk menampung amunisi atau lainnya, tempat penampungan rudal serta fasilitas komunikasi dan radar.

Cina juga telah mengerahkan pesawat militer baru di Woody Island di Paracels.

Amerika Serikat tidak mengklaim wilayah di Laut Cina Selatan namun telah menyatakan, pihaknya memiliki kepentingan nasional untuk memastikan bahwa perselisihan teritorial diselesaikan secara damai sesuai dengan hukum internasional dan kebebasan navigasi dan overflight dijamin. Cina menentang hal tersebut yang dianggap sebagai campur tangan Washington dalam perselisihan di kawasan Asi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

16 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.