TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi , Mohammed bin Salman sedang bernegosiasi dengan beberapa pangeran dan pengusaha tajir terkenal yang jadi tersangka korupsi dan ditahan untuk pembebasan mereka.
MBS, sapaan putra mahkota Saudi itu, akan membebaskan pangeran dan pengusaha tajir dari tahanan jika mereka menyerahkan 70 persen dari harta kekayaannya, termasuk kekayaan perusahaannya. Hotel Ritz Carlton di Riyadh berubah menjadi rumah tahanan untuk mereka.
"Mereka sedang membuat kesepakatan di Ritz. Ambil uangnya dan anda akan pulang ke rumah," kata seorang penasehat, mengutip Middle Eas Monitor, 17 November 2017.
Baca: Arab Saudi Bekukan Rekening Tersangka Korupsi, Alwaleed bin Talal
Infografik: Silsilah Keluarga Kerajaan Arab Saudi, Ada Alwaleed bin Tatal
Sejak memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, MBS telah menangkap dan menahan sekitar 208 orang tersangka korupsi meliputi sedikitnya 40 pangeran, pengusaha, menteri, pejabat pengadilan, dan mantan menteri.
Presiden Joko Widodo menerima Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz Al Saud di Istana Bogor, 22 Mei 2016. (Foto: Dokpri Dubes RI Arab Saudi)
Pangeran sekaligus pebisnis super tajir Saudi, Alwaleed bin Talal juga ditahan sebagai tersangka korupsi. Sosok terkenal Saudi lainnya yang dijadikan tersangka dan ditahan adalah mantan ketua pengadilan Khaled Al-Tuwaijri dan raja media Saudi Waleed Al-Ibrahim.
Baca: 4 Fakta Kontraversi tentang Pangeran Mahkota Arab Saudi
Saudi membekukan sekitar 1.200 rekening bank para tersangka korupsi. diketahui nilai aset dan kekayaan para tersangka mencapai US$800 miliar. Dari investigasi yang dilakukan, aparat penegak hukum memperkirakan dapat membawa uang negara kembali sebesar US$300 miliar. Namun, saat ini yang bisa dikuasai sedikitnya US$100 miliar.
Sudah banyak yang mencurigai pemberantasan korupsi yang dilakukan putra mahkota Sauid itu merupakan bagian dari strategi lebih besar, yakni untuk menambah dana untuk pemasukan negara yang kering setelah resesi akibat melorotnya harga minyak dunia.
Belum diketahui pasti apakah negosiasi itu membuahkan hasil.