TEMPO.CO, Jakarta - Ivanka Trump, yang saat ini merupakan asisten dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membutuhkan 21 orang staf dan 150 surat elektronik untuk membantunya hadir di sebuah acara siswa sekolah yang digelar Departemen Pendidikan.
Ivanka, yang juga putri dari Donald Trump, mengalami ini saat menghadiri sebuah acara di Air & Space Museum pada Maret 2017.
Baca: Trump Akan Disambut Dua Demo Besar di Korea Selatan
Acara ini digelar untuk mendukung edukasi bidang sains, teknologi, dan matematika bagi siswa perempuan. Mayoritas yang hadir adalah siswa keturunan Afrika dan dilengkapi dengan pemutaran film Hidden Figures. Juga hadir Menteri Pendidikan Betsy DeVos dan Kathryn Hire, seorang astronot NASA.
Baca: Tur Luar Negeri Terlama, Ini Kegiatan Trump di 5 Negara Asia
Ini diketahui setelah sebuah lembaga nonprofit, American Oversight, mendapatkan ratusan surat elektronik dari Departemen Pendidikan lewat jalur Undang-Undang Kebebasan Informasi.
"Surat elektronik ini diperoleh lembaga nonprofit American Oversight dan dibagi kepada Newsweek secara eksklusif," begitu tulis media Newsweek, Kamis, 2 Nopember 2017.
Newsweek menyoroti bahwa seorang Ivanka, yang pada saat itu belum memiliki jabatan resmi sebagai asisten Presiden AS, membutuhkan hingga 21 pegawai pemerintah untuk membantunya hadir pada acara yang hanya berlangsung kurang dari satu jam.
"Dan para staf level atas Departemen Pendidikan terlihat bahagia bisa membantunya," begitu tulis Newsweek.
Surat-surat elektronik ini menunjukkan komunikasi intensif antara staf Ivanka di West Wing Gedung Putih dengan staf Departemen Pendidikan. Surat ini juga menggambarkan perhatian team Ivanka terhadap pentingnya pembentukan citra di sosial media. Itu sebabnya aplikasi SnapChat dilibatkan dalam menyiarkan acara siswa sekolah ini.
Menteri Pendidikan AS, Betsy DeVos, Ibu Negara AS, Melania Trump dan Ratu Yordania, Rania berbicara dengan siswa dan administrator di sekolah Excel Academy, Washington, AS, 5 April 2017. Ratu Rania mendampingi suaminya, Raja Abdullah II dalam kunjungan ke AS. REUTERS/Joshua Roberts
Menurut komunikasi yang terungkap dari surat elektronik ini, ada kepanikan menjelang hari digelarnya acara. Ini karena staf Ivanka tidak bisa memastikan kepada panitia acara mengenai waktu kedatangan dan kepulangan Ivanka.
"Maaf mengganggu, apakah bisa kami mendapatkan jadwal kedatangan dan kepulangannya hari ini?" begitu tulis seorang staf Departemen Pendidikan kepada staf Ivanka.
Semua kehebohan ini terbayarkan dengan mulusnya pelaksanaan acara. Ivanka mendapatkan liputan penting dari media Washington Post.
Uniknya, Newsweek juga mendapatkan bukti surat elektronik bahwa Ivanka Trump masih menggunakan akun surat elektronik pribadi dan bukannya akun resmi meskipun telah diangkat resmi sebagai asisten Presiden. "Ada indikasi ini berlangsung hingga berbulan-bulan setelah dia diangkat sebagai asisten," tulis Newsweek.