LAS VEGAS - Korban penembakan teror Las Vegas terus berdatangan ke rumah sakit. Pusat Medis Universitas Nevada Selatan kewalahan dan tidak bisa menampung banyaknya korban yang datang. Begitu juga rumah sakit lainnya di Las Vegas.
“Setiap tempat tidur sudah penuh, ada yang di lorong, di luar dan masih banyak yang terus berdatangan,” ujar dokter Jay Coates, Selasa 3 Oktober 2017.
Baca juga: 45 Menit Sebelum Teror, Wanita Ini Ingatkan Penonton Konser
Pada Minggu malam, 1 Oktober 2017, Stephen Paddock menembak ribuan orang yang sedang nonton konser musik country di Las Vegas. Tindakan biadab itu dia lakukan dari kamar di lantai 32, Kasino Hotel Mandalay Bay, Las Vegas.
Ini adalah penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat, dengan setidaknya 59 orang terbunuh dan 527 orang terluka.
Jay Coates mengatakan luka mengerikan yang dihasilkan dari penembakan tersebut berbeda dari penembakan biasanya.
“Sangat jelas bahwa pasien pertama yang saya operasi ini disebabkan oleh senjata bertenaga besar,” ujar Coates.
Menurutnya ini bukanlah senjata biasa melainkan sesuatu yang merusak saat memasuki rongga tubuh.
Usai melakukan teror, Stephen Paddock bunuh diri di kamar hotelnya, Kasino Hotel Mandalay Bay. Polisi yang menyerbu kamarnya menemukan 23 senjata api.
AP | KARTIKA ANGGRAENI