Cina dan Rusia Gelar Latihan Angkatan Laut di Dekat Korea Utara  

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 15:34 WIB

Kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) merilis peluncuran rudal balistik Hwasong 12, pada 16 September 2017. Rudal Hwasong-12 melintas tepat di atas Pulau Hokkaido, yang merupakan wilayah bagian utara Jepang, sebelum jatuh di Samudera Pasifik. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina dan Rusia memulai latihan angkatan laut di dekat perbatasan Korea Utara pada Senin, 18 September 2017. Latihan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea dan menjelang digelarnya sidang umum PBB yang akan dilaksanakan Kamis pekan ini.

Korea Utara meluncurkan sebuah rudal melewati Pulau Hokkaido, Jepang, pada Jumat pekan lalu. Ini merupakan peluncuran kedua yang dilakukan Korea utara dalam tiga pekan terakhir sekaligus menjadi percobaan keenam oleh Korea Utara sebagai bentuk tantangan terhadap tekanan internasional.

Baca: Korea Utara Diam-diam Bangun Kapal Selam Nuklir, Beroperasi 2020

Pada awal pekan lalu, Dewan Keamanan PBB sepakat menjatuhkan sanksi kepada negara komunis itu. Sanksi yang disponsori Amerika Serikat dan Jepang ini, misalnya, membatasi penjualan minyak mentah kepada Korea Utara. Sanksi juga memblokir ekspor tekstil negara itu, yang bisa mengurangi pemasukan devisa.

Baca: Shinzo Abe Jepang Kecam Peluncuran Rudal Terbaru Korea Utara

Kantor berita Cina, Xinhua, menyatakan latihan gabungan ini akan menggunakan Teluk “Peter the Great” dan bagian selatan laut di kawasan Okhotsk. Teluk Peter the Great terletak sedikit di luar pelabuhan timur Vladivostok, yang tidak jauh dari perbatasan Rusia dan Korea Utara.

Latihan ini merupakan latihan gabungan kedua yang dilakukan oleh Cina dan Rusia pada tahun ini. Latihan gabungan pertama dilaksanakan di kawasan laut Baltik pada Juli lalu. Latihan ini diklaim tidak secara langsung terkait dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Baik Cina maupun Rusia berulang kali menyarankan solusi damai dan melakukan perundingan untuk menyelesaikan masalah pengembangan bom nuklir dan rudal balistik ini.

Namun menurut Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang, upaya diplomatik dan perundingan tidak akan berdampak pada perubahan sikap rezim Korea Utara. Abe meminta tekanan bersama seluruh komunitas internasional sebagai langkah sangat penting dalam mengatasi ancaman yang dilakukan oleh rezim komunis Korea utara.

Cina meminta Amerika untuk menghentikan semua ancaman, yang ditujukan pada Korea Utara. Ditanyai terkait dengan pernyataan Presiden Amerika Donald Trump, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley mengatakan ancaman itu bukanlah ancaman kosong.

Pyongyang meluncurkan banyak rudal dan senjata terkait dengan program pengembangan senjata yang dirancang mampu menjangkau wilayah Amerika. Korea Utara mengatakan rudal itu bertujuan menciptakan titik keseimbangan dari perlawanan militer terhadap Amerika.

KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya