Myanmar Undang Jurnalis ke Rakhine, Ini Temuan Aneh Soal Rohingya  

Reporter

Editor

Minggu, 17 September 2017 14:29 WIB

Sejumlah rumah hangus terbakar di desa Gawdu Zara, negara bagian Rakhine utara, Myanmar, 7 September 2017. Rumah-rumah milik etnis minoritas Rohingya hangus terbakar usai ditinggalkan pemiliknya untuk melarikan diri. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Myanmar bersama dengan kelompok Budha garis keras sengaja membakar desa-desa Rohingya. Bahkan umat Hindu yang berparas mirip Rohingya dijadikan model untuk memanipulasi sehingga terlihat seolah-olah umat muslim yang sengaja membakar rumah mereka sendiri.



Peristiwa ini diperoleh jurnalis BBC yang diizinkan pemerintah Myyanmar meliput wilayah yang dilanda konflik bersenjata di Rakhine. Pemerintah Myanmar mengundang 18 jurnalis lokal dan jurnalis asing meliput ke lokasi konflik untuk memberikan informasi yang tidak sepihak mengenai etnis Rohingya.

Baca: Bangladesh Protes Drone dan Heli Myanmar Terbang Tanpa Izin



Seluruh jurnalis mendapat kawalan ketat aparat keamanan dan tidak diizinkan melakukan liputan sendiri selama berada dalam wilayah konflik di Rakhine. Bedasarkan pengamatan jurnalis, hampir seluruh desa yang dihuni oleh etnis minoritas Rohingya telah terbakar. Pemerintah Myanmar menuduh ARSA dan beberapa warga muslim yang melakukan pembakaran.


Advertising
Advertising


Di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine, militer memberlakukan jam malam. Ketika jam 6 sore, tidak lagi ada warga yang berkeliaran di luar rumah.



Ketika rombongan dibawa ke Maungdaw, para jurnalis mendapati beberapa warga Hindu yang memenuhi tenda-tenda pengungsian. Rata-rata para pengungsi itu mengungkapkan mereka korban penyerangan warga Muslim.

Baca: Myanmar Tutup Akses Pihak Asing Masuk Rakhine



Pernyataan mereka, menurut jurnalis BBC, berbeda dengan kisah orang Hindu yang telah melarikan diri ke Bangladesh bahwa mereka diserang oleh umat Buddha Rakhine setempat karena menyerupai Rohingya.



Namun para jurnalis meragukan keaslian pengakuan para pengungsi Hindu di Maungdaw, karena dikelilingi oleh tentara bersenjata lengkap.



Ketika beberapa biksu mengatakan bahwa muslim telah membakar desa, mereka menunjukan foto-foto sebagai bukti. Terlihat beberapa orang berparas mirip etnis Rohingya berpose di dekat rumah yang terbakar dengan ekspresi yang tampak aneh. Namun jurnalis menemukan bahwa salah satu wanita di foto itu sebenarnya adalah wanita Hindu yang menjadi pengungsi di satu sekolah di Maungdaw.



"Mereka telah memalsukan foto agar terlihat seolah-olah umat Islam melakukan pembakaran," kata jurnalis BBC.

Baca: Terungkap, Militer Myanmar Bumi Hangus Desa Etnis Rohingya



Seorang tentara juga mengatakan bahwa ARSA telah menguasai desa-desa Rohingya dan memaksa satu pemuda dari setap keluarga untuk menjadi milisi. Mereka kemudian membakar desa-desa dan rumah-rumah mereka sendiri. Dia kemudian meminta jurnalis menanyakan hal itu kepada pengungsi Rohingya.



Namun jurnalis menduga pengungsi tersebut merupakan umat Hindu yang berparas mirip etnis Rohingya. Beberapa warga Muslim di tempat tersebut juga tampak takut untuk membuka suara.



Seorang pemuda mengatakan dirinya ingin melarikan diri ke Bangladesh, namun para pemimpin mereka telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan pihak berwenang untuk tetap tinggal.



Para jurnalis juga mengatakan bahwa hampir semua pemukiman yang dilewati tampak sepi dan yang ada hanya kepulan asap yang menjulang tinggi. Sewaktu-waktu mereka mengaku mendengar suara tembakan senjata.



Pembakaran desa Rohingya diduga dilakukan oleh polisi dan tentara Myanmar diperkuat dengan kebakaran yang tampak masih baru di sebuah perkampungan. Namun tepat di sebelah perkampungan itu terdapat pos polisi dan terlihat petugas tampak tidak peduli dengan kebakaran itu.

Baca: Terungkap, Militer Myanmar Bumi Hangus Desa Etnis Rohingya



Pakaian wanita muslim juga terlihat jelas bertebaran di jalan berlumpur. Beberapa pemuda-pemuda berotot, memegang pedang dan parang, berdiri di jalan setapak, bingung melihat 18 wartawan dan tubuhnya mulai berkeringat ketika para jurnalis mendekati pemuda-pemuda itu. Dua di antaranya tergesa-gesa lari menjauh.

Jurnalis berhasil melakukan percakapan singkat dengan salah satu dari pengungsi Budha, yang mengaku bahwa telah membakar rumah dengan bantuan polisi.



Fakta itu memperkuat laporan penggiat HAM dari Human Rights Watch yang mengatakan pembakaran dilakukan militer setelah memaksa warga desa mengungsi dan langkah ini 'sepertinya menjadi modus untuk melakukan pembersihan etnik terhadap warga Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine'.



Lebih dari 400 ribu etnis Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan di negara yang ditempati berdekade lamanya secara turun temurun. Rohingya adalah minoritas muslim di negara mayoritas Budha yang menolak mengakui kewarganegaraan mereka.



BBC|YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya