Bom Hidrogen Korea Utara Bisa Meledak Dua Kali Saat Kenai Target

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 6 September 2017 15:39 WIB

Foto daerah di mana tes bom hidrogen Amerika Serikat akan berlangsung di Samudra Pasifik pada 27 April 1956. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Bom hidrogen atau bom H menjadi populer kembali setelah pemerintah Korea Utara mengklaim telah berhasil melakukan uji coba peledakan bom itu. Kementerian Pertahanan Korea Selatan memperkirakan ledakan bom itu berkekuatan 5,7.

“Artinya, bom H memiliki kekuatan lima hingga enam kali lebih kuat dibanding tes bom nuklir terakhir Korea Utara pada tahun lalu,” kata Lee Mi-sun, analis senior di Badan Meteorologi Korea Selatan.

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia

Para pengamat luar belum berhasil mengkonfirmasi klaim itu meskipun hal tersebut dinilai memungkinkan dilakukan rezim Korea Utara.

Jika klaim Korea Utara ini benar, uji coba itu menjadi langkah besar Korea Utara dalam upaya mengembangkan bom nuklir yang bisa diluncurkan dan mencapai Amerika Serikat.

Daya ledak bom hidrogen bisa lebih besar dibanding daya ledak bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Jepang pada Perang Dunia II. Pemerintah Amerika pernah melakukan uji coba peledakan bom hidrogen pada 1950-an.

Dampak ledakan bom hidrogen Amerika ini mencapai sekitar 10 ribu kiloton. Artinya, daya ledak bom hidrogen Korea Utara ratusan kali lebih besar dibanding bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Para ahli meyakini daya ledakan bom hidrogen Korea Utara itu mencapai 140 kiloton. Artinya, daya ledaknya delapan kali lebih kuat dibanding bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang masing-masing sekitar 15 kiloton dan 20 kiloton.

Baca: 3,5 Juta Warga Korea Utara Daftar Relawan Perang

Dari mekanisme kerjanya, bom atom terjadi akibat pembelahan (fission) inti atom. Mekanisme ini sebenarnya sama dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga atom. Sedangkan bom hidrogen menggunakan dua mekanisme, yaitu pembelahan dan penggabungan (fussion) inti atom untuk menghasilkan energi ledakan. Proses ini sama dengan mekanisme matahari dan bintang lain saat berpijar.

Bom H atau bom hidrogen juga dikenal sebagai bom thermonuclear. Sebab, bom ini membutuhkan suhu tinggi untuk memulai proses penggabungan inti atom (fussion). Bom H meledak dalam dua tahap. Pada tahap pertama, terjadi pembelahan atom yang menimbulkan ledakan dengan suhu tinggi. Suhu yang tinggi ini memicu terjadinya penggabungan inti atom yang juga menimbulkan ledakan.

Saat bom atom dijatuhkan di Jepang, tentara Amerika membutuhkan pesawat besar untuk membawanya melintasi kawasan udara Negeri Matahari Terbit itu. Lalu bom tersebut dijatuhkan dari pesawat.

Dengan daya ledak yang jauh lebih besar, bom H bisa dibuat jauh lebih kecil dan dipasang pada hulu ledak rudal balistik antarbenua.

Bom H merupakan standar bom utama yang dimiliki lima negara super power nuklir, yaitu Rusia, Amerika, Prancis, Cina, dan Inggris. Sejumlah negara lain diduga telah memiliki bom H, termasuk Korea Utara, atau sedang berupaya membuatnya meskipun ada larangan global untuk pengembangan bom H.

ASSOCIATED PRESS | NEW YORK TIMES | BUDI RIZA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

21 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

9 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

11 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

14 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

16 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya