Maute Paksa Wanita dan Anak-anak Angkat Senjata di Marawi  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 12:30 WIB

Tentara Filipina berjaga-jaga dekat bangunan yang hancur saat operasi hari ke-105 pembasmian militan pro ISIS di kota Marawi, Filipina, 4 September 2017. Lebih dari 800 orang telah tewas dalam operasi pembebasan Marawi sejak 23 Mei lalu. REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Marawi - Wanita dan anak-anak dipaksa mengangkat senjata oleh kelompok Maute pro-ISIS di Marawi untuk melawan militer Filipina.

Sudah lebih dari 100 hari pertempuran berlangsung di selatan Filipina antara milisi Maute yang berjanji setia kepada ISIS dan pemerintah. Pertempuran itu membuat milisi pria semakin minim, sehingga wanita dan anak-anak dipaksa angkat senjata.

Pihak militer membuat pernyataan tersebut pada Senin, 4 September 2017, untuk merebut kembali kota tersebut dari pemberontak bersenjata.

Letnan Jenderal Carlito Galvez, yang memimpin militer di Mindanao Barat, mengatakan jumlah milisi berkurang dan sejumlah kecil perempuan dan anak-anak, kemungkinan besar anggota keluarga pemberontak, sekarang terlibat dalam pertempuran.

Baca: Terungkap, Inilah Aktor dan Calon Pemimpin ISIS di Marawi

"Pasukan kami di lapangan melihat wanita dan anak-anak menembaki pasukan kami. Karena itu, milisi tampaknya tidak habis-habis," kata Galvez, seperti dilansir Asia Correspondent, Selasa, 5 September 2017.

Pertempuran yang telah memasuki hari ke 106 tersebut terpusat di area kecil di jantung komersial kota yang penuh dengan penembak jitu, juga jebakan ranjau. Militer mengatakan pihaknya berharap dapat membunuh lebih banyak lagi milisi dalam pertempuran yang dikatakan telah memasuki tahap akhir.

"Kami sekarang berada dalam tahap akhir operasi kami, serta kami mengharapkan pertempuran yang lebih intens dan berdarah. Kami mungkin menderita korban yang lebih berat karena musuh menjadi semakin putus asa," kata Galvez.

Setelah gagal menghentikan pemberontakan di minggu-minggu awalnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang darurat militer di Mindanao sampai akhir 2017.

Lebih dari 800 orang telah terbunuh dalam pertempuran tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah milisi Maute yang sejak 23 Mei menduduki sebagian besar kota berpenduduk mayoritas muslim tersebut.

Filipina Selatan diteror selama beberapa dekade oleh pemberontakan dan bandit. Namun intensitas pertempuran di Marawi dan kehadiran milisi asing yang berperang bersama dengan teroris lokal telah menimbulkan kekhawatiran wilayah tersebut mungkin menjadi pusat ISIS di Asia Tenggara.

ASIA CORRESPONDENT | REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya