Krisis Rohingya, Pemimpin Al Qaeda Serukan Perang Lawan Myanmar

Reporter

Minggu, 3 September 2017 07:06 WIB

Ekspresi seorang pengungsi Rohingya saat berdoa usia melaksanakan salat Idul Adha di kamp pengungsian Kutupalang, Cox's Bazar, Bangladesh, 2 September 2017. Sebanyak 2.600 rumah dibakar dalam kekerasan yang terjadi di Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, SANAA—Penderitaan warga Rohingya akibat operasi militer Myanmar yang menewaskan sedikitnya 400 orang dan memaksa 60 ribu penduduk mengungsi, membuat banyak pihak geram. Salah satunya dirasakan oleh seorang pemimpin senior al-Qaeda cabang Yaman.

Seperti dilansir Reuters, Ahad 3 September 2017, Khaled Batarfi meminta umat Islam di Bangladesh, India, Indonesia dan Malaysia untuk mendukung saudara Muslim Rohingya dalam perlawanan terhadap pemerintah Myanmar.

Hal ini diungkap dalam laporan pusat pemantau situs radikal di Timur Tengah, SITE.


Baca: Derita Rohingya, Badan Pangan PBB Tunda Kirim Bantuan

Batarfi, yang dibebaskan dari penjara Yaman pada 2015 ketika al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) merebut kota pelabuhan Mukalla, juga mendesak al-Qaeda cabang India untuk melakukan serangan.

"Jadi luangkan upaya melancarkan jihad melawan mereka dan memukul mundur serangan mereka, dan waspadalah jika membiarkan saudara-saudara kita di Myanmar," kata Batarfi dalam pesan video yang dikeluarkan oleh yayasan media al-Malahem Al Qaeda.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, sekitar 58.600 Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dari Myanmar, sepekan setelah gerilyawan Rohingya menyerang sejumlah pos polisi dan pangkalan militer di negara bagian Rakhine, yang memicu bentrokan dan serangan balik dari militer.


Baca: Bangladesh Buka Pintu, Turki Janji Bayar Biaya Menampung Rohingya

Pejabat Myanmar menuduh kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) membakar rumah-rumah penduduk. Kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap pos keamanan pekan lalu yang memicu bentrokan dan serangan balik militer yang besar.

Namun Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh mengatakan bahwa tentara Myanmar melakukan kampanye pembakaran dan pembunuhan untuk mengusir mereka.

Rohingya ditolak kewarganegaraannya di Myanmar dan dianggap sebagai imigran ilegal, meski mengklaim mempunyai akar yang berabad-abad lalu. Bangladesh, di mana lebih dari 400.000 Rohingya hidup sejak mereka mulai melarikan diri dari Myanmar pada 1990-an, juga semakin bermusuhan dengan kelompok minoritas tersebut.

REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

51 hari lalu

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

51 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

22 Januari 2024

Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

Pemain timnas Irak Aymen Hussein telah mencetak tiga gol dalam dua pertandingan di penyisihan grup Piala Asia 2023 yang sedang berlangsung.

Baca Selengkapnya

Helikopter PBB Ditahan Milisi Al Shabaab di Somalia

11 Januari 2024

Helikopter PBB Ditahan Milisi Al Shabaab di Somalia

Al Shabaab menahan sebuah helikopter PBB yang membawa dua pria Somalia dan beberapa orang asing ketika melakukan pendaratan darurat

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

20 Desember 2023

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

Densus 88 menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

17 November 2023

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok

Baca Selengkapnya

TikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden

17 November 2023

TikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden

TikTok akan melarang konten yang mempromosikan surat Osama bin Laden pada 2002 yang merinci penjelasan mantan pemimpin Al Qaeda soal penyerangan 9/11

Baca Selengkapnya

Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

6 Oktober 2023

Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

Junta Niger juga mengatakan sebuah pangkalan udara di ibu kota Niamey, tempat sebagian besar tentara Prancis, akan dibongkar pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Helikopter Militer Kenya Jatuh Dekat Perbatasan Somalia, 8 Personel Tewas

19 September 2023

Helikopter Militer Kenya Jatuh Dekat Perbatasan Somalia, 8 Personel Tewas

Kecelakaan helikopter militer di Kenya dekat perbatasan dengan Somalia telah menewaskan sedikitnya delapan orang

Baca Selengkapnya