Putin: Ketegangan Korut dan AS Bisa Menjadi Konflik Skala Besar

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 2 September 2017 12:35 WIB

Kantor Berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) menyiarkan foto latihan pasukan artileri di sebuah tempat yang tidak disebutkan, pada 25 Maret 2016. Korea Utara menggelar latihan pada saat situasi di Semenanjung Korea semakin memanas. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan bakal terjadinya konflik berskala besar antara Amerika Serikat dan Korea Utara terkait ketegangan di kawasan Semenanjung Korea.


Putin mengatakan ini dalam pernyataan yang dirilis di situs resmi Kremlin pada Jumat, 1 September 2017. Pernyataan ini dirilis menjelang digelarnya pertemuan tingkat tinggi Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan di Cina pada pekan depan.


Baca: Korea Utara Akan Serang Guam Pertengahan Agustus


“Saya harus membuat pernyataan tentang situasi di kawasan Semenanjung Korea, yang menunjukkan naiknya tingkat ketegangan akhir-akhir ini. Situasi ini menuju terjadinya konflik skala besar,” demikian pernyataan Putin di situs Kremlin seperti dilansir Newsweek.


Menurut Putin, upaya untuk hanya menekan Korut menghentikan program rudal nuklirnya adalah keliru dan sia-sia.


Advertising
Advertising

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia



Rusia sendiri telah sepakat dengan dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengenakan sanksi lebih tegas kepada Korut karena melakukan dua uji coba misil pada Juli lalu. Meski begitu, Rusia menolak klaim dari Korut dan AS bahwa rudal yang diluncurkan merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).


“Para ahli Rusia menyalahkan peningkatan krisis ini pada AS. Mereka meragukan klaim bahwa Korut akan berani menyerang AS dan melihat itu sebagai gertakan saja,” kata Georgy Toloraya, Direktur Program Korea di Institute of Economy at the Russian Academy of Science. Georgy menuliskan analisisnya terkait proyek monitoring di Universitas Johns Hopkins di Baltimore.


Moskow telah menyampaikan keberatan kepada Washington soal pengenaan sanksi tambahan kepada Korut. Ini dinilai bakal kontraproduktif dan berbahaya. Dalam pernyataan di situs Kremlin itu, Putin meminta semua pihak menolak retorika perang dan mengajak berdialog.


“Masalah di regional ini sebaiknya diselesaikan lewat jalur dialog langsung oleh semua pihak yang terlibat tanpa ada persyaratan. Aksi provokasi, tekanan, dan militeristik serta retorika menghina merupakan jalan buntu,” begitu tulis Putin.


Pernyataan Putin ini seperti menanggapi ancaman yang dilontarkan pemerintah Korut, yang bakal menyerang Guam serta pernyataan Presiden Donald Trump, yang mengingatkan Pyongyang bakal diserang dengan kekuatan penuh (fire and fury).


Posisi Rusia sama dengan Cina, yang juga mendukung sanksi terhadap Korut. Rusia dan Cina sama-sama memiliki perbatasan langsung dengan Korut, dan kedua negara menolak latihan militer bersama AS dan Korea Selatan.


Pada saat yang sama, Rusia, yang juga telah beberapa kali menyatakan keprihatinannya akan terjadinya konfrontasi militer di Semenanjung Korea, juga merasa khawatir terhadap rencana Jepang untuk meningkatkan kemampuan misil nuklir untuk pertahanan. Ini terkait digelarnya sistem pertahanan darat Aegis Ashore System, yang didukung AS.


Namun, sebaliknya, Rusia juga baru-baru ini membuat Korsel terganggu dengan menerbangkan pesawat pengebom Tupolev Tu-95 karena terlalu dekat dengan Seoul pada awal Agustus ini.


NEWSWEEK | BUDI RIZA

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

15 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya