Sekjen PBB Desak Bangladesh Buka Perbatasan untuk Rohingya

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 09:51 WIB

Seorang warga Rohingya menangis dekat anaknya setelah dicegah oleh anggota Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) untuk memasuki wilayah Bangladesh di Cox's Bazar, 28 Agustus 2017. Ribuan orang meninggalkan rumahnya di negara bagian Rakhine, Myanmar, karena memburuknya kekerasan dalam berapa hari belakangan ini. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta -New York— Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres mendesak pemerintah Bangladesh untuk terus menerima warga Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan pemerintah Myanmar.

Di Bangladesh, penjaga perbatasan mencoba untuk menghalau masuk ribuan pengungsi Rohingya yang tiba di dekat desa Gumdhum.

"Menyadari bahwa Bangladesh telah dengan murah hati menjamu pengungsi dari Myanmar selama beberapa dekade, Sekretaris Jenderal meminta pihak berwenang untuk terus mengizinkan Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan untuk mencari keamanan di Bangladesh,” kata juru bicara Gutteres, Stephane Dujarric seperti dilansir Sputnik pada Selasa 29 Agustus 2017.

Dujarric, juga menyatakan Guterres sangat mengutuk kekerasan di negara bagian Rakhine di Myanmar.


Baca: Kronologi Pemberontak Rohingya Serang 24 Pos Polisi Myanmar

"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan laporan warga sipil yang tewas dalam operasi keamanan di Negara Bagian Rakhine.”

Guterres, menurut Dujaric, kembali mengulangi pentingnya menangani akar penyebab kekerasan, dan menekankan tanggung jawab untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan memastikan keamanan warga Rohingnya terletak pada Pemerintah Myanmar.

Dari Jenewa, pejabat tinggi hak asasi manusia PBB meminta pihak berwenang di Myanmar memastikan bahwa pasukan keamanan menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Zeid Raad al-Hussein, Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk Hak Asasi Manusia, mengecam serangan terkoordinasi oleh gerilyawan pada pasukan keamanan Jumat lalu, tetapi mengatakan bahwa pimpinan politik memiliki kewajiban untuk melindungi semua warga sipil "tanpa diskriminasi".

Lebih dari 8.700 orang Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh sejak serangan tersebut, kata Zeid dalam sebuah pernyataan. "Kejadian ini menyedihkan. Hal itu bisa diprediksi dan bisa dicegah."


Baca: Militer Myanmar Bunuh Kaum Rohingnya Termasuk Bayi

Rakhine sering mengalami bentrokan antara Muslim Myanmar dan Budha. Konflik tersebut berkobar pada tahun 2012 dengan serangkaian kerusuhan, ditambah eskalasi lainnya yang dimulai tahun lalu.

Sekitar 1,1 juta Rohingya tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar, namun ditolak kewarganegaraannya dan menghadapi pembatasan perjalanan yang berat. Banyak umat Buddha di Myanmar menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh.

SPUTNIK | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

4 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

15 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

22 hari lalu

Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

25 hari lalu

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

26 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

28 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Prihatin Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza

29 hari lalu

Sekjen PBB Prihatin Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza

Sekjen PBB mengaku khawatir atas laporan media bahwa militer Israel menggunakan AI untuk mengidentifikasi target serangan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

29 hari lalu

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

30 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

31 hari lalu

Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

Otoritas Palestina meminta agar diakui secara penuh sebagai anggota PBB, hal yang bisa dipastikan akan ditolak Israel.

Baca Selengkapnya