Myanmar Nyatakan Pemberontak Rohingya, ARSA, Teroris

Reporter

Sabtu, 26 Agustus 2017 17:36 WIB

Pengungsi Rohingya melihat tenda tempat tinggalnya yang rusak akibat topan Mora di kamp pengungsian Balukhali, Coxs Bazar, Bangladesh, 31 Mei 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Yangon -Pemerintah Myanmar telah menetapkan pemberontak Bengali, mengacu pada etnis Rohingya dan Tentara Penyelamat Rakyat Rohingya atau ARSA sebagai kelompok teroris.


"Dengan persetujuan pemerintah Union, Komite Sentral untuk Terorisme menyatakan bahwa Bengali dan ARSA sebagai kelompok teroris," kata pernyataan Komite Informasi Kantor Penasihat Negara seperti yang dilansir Eleven Myanmar pada 26 Agustus 2017.

Dengan begitu setiap tindakan pemberontakan Bengali dan ARSA akan dijerat dengan Undang Undang Anti-Terorisme Myanmar.

Baca: Sudah 70 Orang Tewas Akibat Serangan Pemberontak Rohingya


Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pemerintah telah membentuk Rakhine State Peace and Stability, Rule of Law and Development Committee untuk menyelesaikan konflik di Negara Bagian Rakhine.


"Pemerintah bekerja untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada penduduk setempat dan membawa keamanan regional dan pembangunan ke wilayah tersebut," kata pernyataan tersebut.

Pada Jumat dini hari, 25 Agustus 2017, pemberontak Bengali dan ARSA melakukan serangan terkoordinasi terhadap sekitar 24 pos polisi dan militer di beberapa wilayah di negara bagian Rakhine. Sdikitnya 89 orang tewas baik dalam serangan itu maupun operasi pembalasan oleh pihak militer Myanmar.

Baca: Kronologi Pemberontak Rohingya Serang 24 Pos Polisi Myanmar

Serangan tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan etnis muslim Rohingya yang tertindas.


Pada tanggal 9 Oktober 2016, ARSA melakukan serangan fajar di markas besar polisi penjaga perbatasan No.1, sebuah pos polisi dan sebuah kantor di Kotapraja Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Dalam serangan yang terorganisir, 9 anggota polisi terbunuh dan 48 senjata dengan berbagai jenis, 6.624 peluru dan 47 bayonet hilang.

Setelah serangan tersebut, lebih banyak anggota polisi dikirim ke polisi penjaga perbatasan No.1. Pasukan penjaga perbatasan berusaha mengembalikan keamanan, perdamaian, stabilitas dan supremasi hukum ke wilayah tersebut.

"Tapi pembunuhan etnis lokal yang tidak berdosa dan ancaman serta rekayasa yang dilakukan oleh teroris dapat menghambat perdamaian regional dan peraturan perundang-undangan," tambah pernyataan tersebut.

Baca: Longgarkan Gerakan Rohingya, Myanmar Terhindar dari Ekstrimisme


Advertising
Advertising

Pasukan keamanan juga mengatakan, pihaknya telah menemukan kamp pelatihan teroris di May Yu Mountain beberapa waktu lalu.

Pemerintah Myanmar juga menuding ARSA membunuh 34 hingga 44 warga sipil serta menculik 22 korban lainnya yang dituduh berkolaborasi dengan pemerintah. Namun segala tudingan itu dibantah oleh ARSA seraya menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kaitan dengan kelompok teroris manapun. Target mereka hanya satu yakni melawan rezmi Myanmar yang menindas.

ARSA atau sebelumnya dikenal dengan Harakah al-Yaqin alias Gerakan Iman adalah sebuah nama kelompok pemberontak yang melakukan aksi di hutan belantara negara bagian Rakhine, Myanmar.


Kelompok ini dipimpin oleh Ata Ullah, seorang warga Rohingya kelahiran Karachi, Pakistan, dan besar di Mekkah, Arab Saudi. Selanjutnya dia mendirikan kelompok bersenjata ini sebagai alat perjuangannya ketika kaum Rohingya teraniaya di Myanmar pada 2012.


Meskipun tidak ada bukti kuat bahwa ARSA, kelompok pemberontak Rohingya, memiliki jaringan asing dan mendapatkan bantuan finansial dari gerakan Islam asing, tetapi pemerintah Myanmar menduga bahwa kelompok ini terkait dan mendapatkan bantuan dari kelompok Islam dari luar Myanmar.


ELEVEN MYANMAR|YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

19 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya