Sudah 70 Orang Tewas Akibat Serangan Pemberontak Rohingya

Reporter

Jumat, 25 Agustus 2017 20:27 WIB

Warga desa Rohingya melihat sejumlah media internasional saat mengunjungi desa Maung Hna Ma, kota Buthidaung, negara bagian Rakhine utara, Myanmar 14 Juli 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Yangoon - Lebih dari 70 orang tewas akibat konflik antara kelompok militan dan pasukan keamanan di negara bagian Rakhine, sebelah barat Myanmar, Jumat dinihari, 25 Agustus 2017, waktu setempat.

Menurut keterangan dari kantor pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dari jumlah korban tewas tersebut meliputi 12 angggota pasukan keamanan dan sedikitya 59 milisi Rohingya.


Baca: Kronologi Pemberontak Rohingya Serang 24 Pos Polisi Myanmar

Angkatan Bersenjata Myanmar melalui sebuah pernyataan kepada media mengatakan, para militan itu menggunakan belati, senjata ringan dan bahan peledak untuk melakukan serangan terhadap beberapa polisi dan pos miiter di sekitar Buthidaung dan Maungdaw, dekat perbatasan Myanmar dan Bangladesh.

Baca: Korea Selatan Siap Menampung Pengungsi Rohingya

Rakhine adalah rumah bagi sekitar satu juta warga Rohingya, kelompok minoritas muslim yang kini mendapatkan tekanan dari Myanmar. Mereka, kini, tinggal di sejumlah kamp dan status kewarganegaraannya ditolak oleh pemerintah Myanmar.

Pada Oktober 2016, sekelompok militan Rohingya membunuh sembilan petugas kepolisian sehingga meningkatkan skala kekerasan di negara bagian Rakhine. Kaum Rohingya maupun kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan, aksi tersebut dibalas pasukan keamanan dengan serangan ke kawasan tempat tinggal mereka menyebabkan ratusan orang tewas dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.

Baca: Amerika Desak Myanmar Izinkan Tim Fakta PBB Selidiki Rohingya

Untuk menurunkan skala kekerasan di Myanmar, bekas Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, menyarankan Aung San Suu Kyi memberikan status yang jelas kepada warga Rohingya, melonggarkan kebebasan bergerak, dan menjamin hak asasi kaum muslim di Rakhine.

"Kegagalan memberikan kebebasan kepada mereka akan menimbulkan kekerasan dan radikalisasi," kata Annan dalam suratnya mengenai Rohingya yang ditujukan kepada pemerintah Myanmar.

NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

25 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya