Pelaku Teror Barcelona Ingin Ledakkan Katedral Legendaris
Editor
Sita Planasari A
Rabu, 23 Agustus 2017 11:45 WIB
TEMPO.CO,Madrid— Para pelaku teror di Barcelona dan Cambrils ternyata berencana melakukan serangan lebih besar, termasuk meledakkan katedral legendaris di Barcelona, Sagrada Familia.
Hal ini diungkapkan sumber-sumber di pengadilan di Madrid, dengan mengutip salah satu dari empat tersangka, Mohamed Houli Chemlal, yang menghadiri sidang tertutup pada Selasa waktu setempat.
Sagrada Familia masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Lebih dari empat juta peziarah mendatangi gereja ini pada tahun lalu. Didirikan pada 1882 oleh Antoni Gaudi, katedral ini sejatinya belum selesai dibangun hingga kini.
Baca: 4 Terduga Pelaku Teror Barcelona Mulai Disidangkan
Seperti dilansir Reuters, Selasa 22 Agustus 2017, Chemlal bersama tiga tersangka lain dihadirkan di pengadilan yang digelar secara tertutup.
Ia mengenakan baju pasien karena masih menjalani perawatan atas luka-luka yang ia derita ketika rumah yang ia tempati di Alcanar, yang dipakai untuk merakit bom, meledak Rabu pekan lalu, menewaskan dua tersangka lain.
Mereka yang tewas termasuk imam dari Maroko, Abdelbaki Es Satty, yang diyakini memperkenalkan paham radikal kepada para tersangka. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan tak kurang dari 120 tabung gas.
Sumber-sumber di pengadilan mengatakan ledakan tersebut memaksa kelompok ini mengubah rencana dan akhirnya memutuskan menyewa mobil barang untuk ditabrakkan ke orang-orang di Las Ramblas, Barcelona, yang menewaskan 13 orang, sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka.
Selain dua tersangka yang tewas dalam ledakan di Alcanar, polisi menembak mati lima tersangka dalam serangan di Cambrils.
Tersangka terakhir adalah Younes Abouyaaqoub, laki-laki Maroko berusia 22 tahun yang diperkirakan menabrakkan mobil barang ke arah kerumunan di Barcelona.
Setelah sidang pendahuluan, Hakim Fernando Andreu memerintahkan agar Chemlal dan Driss Oukabir didakwa sebagai anggota teroris dan pembunuhan. Chemlal juga juga didakwa atas kepemilikan bahan peledak.
Tersangka ketiga, Salh El Karib, yang memiliki café internet di Ripoll, tempat sebagian besar tersangka tinggal, tetap ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Adapun tersnagka keempat, Mohamd Aalla dibebaskan.
Chemlal menjadi satu-satunya tersangka yang mengakui perannya dalam serangan maut yang menewaskan 15 orang di Barcelona dan Cambrils. Adapun ketiga tersangka lain tetap membantah terlibat.
REUTERS | EXPRESS | SITA PLANASARI AQUADINI