Lancarkan Serangan ke ISIS, PM Irak: Menyerah atau Mati

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 21 Agustus 2017 04:31 WIB

Sejumlah anggota Brigade 53 divisi Angkatan Darat Irak bersiap dengan senjata mereka saat berpartisipasi dalam latihan amunisi hidup dengan pelatih pasukan koalisi di pangkalan militer Taji di utara Baghdad, Irak, 9 Agustus 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Baghdad - Pasukan darat Irak mulai melancarkan serangan untuk merebut Kota Tal Afar dari tangan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, Minggu 20 Agustus 2017. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, mengatakan para milisi ISIS bisa memilih menyerah atau mati.



Itu dikemukakan Abadi dalam pidatonya di televisi. Seperti dikutip kantor berita Reuters, Abadi yang mengenakan seragam militer warna hitam, di depan bendera Irak dan peta negara tersebut mengatakan, “Saya mengatakan kepada mereka (ISIS), tidak ada pilihan selain menyerah atau mati.”



Abadi mengakhiri pidatonya dengan mengatakan kepada tentara Irak, “Seluruh dunia bersama kalian.” Beberapa jam sebelum pernyataan Abadi, Angkatan Udara Irak sudah menyebarkan selebaran di kota tersebut yang isinya meminta warga Tal Afar untuk bersiapt untuk pertempuran. “Pertempuran sudah dekat dan kemenangan akan datang. Insyaallah.”



Saat ini Tal Afar telah dikepung oleh pasukan Irak dan gerilyawan Syiah di selatan dan pejuang Kurdi di utara. Pesawat tempur Irak telah melakukan pemboman ke berbagai posisi ISIS di kota itu untuk menyiapkan darat beberapa hari terakhir. Diperkirakan sekitar 2.000 milisi ISIS masih bertahan di kota tersebut.

Mayor Jenderal Najm al-Jabouri kepada Reuters mengatakan, milisi ISIS telah hancur lebur dan ambruk moralnya. Dia memperkirakan tidak akan terjadi pertempuran sengit untuk merebut kembali kota itu. Tidak seperti pertempuran yang terjadi di Mosul yang berlangsung 9 bulan dan menelan banyak korban tentara Irak.



Dia juga mengatakan, Tal Afar tak memiliki banyak jalanan sempit, tidak seperti di Mosul. Tentara Irak mengincar Tal Afar setelah berhasil merebut Mosul, yang merupakan kubu ISIS di Irak, Juli lalu. Tal Afar yang terletak 80 kilometer di barat Mosul dan mayoritas berpenduduk Syiah, jatuh ke tangan ISIS pada 2014.

Kota yang terletak di antara Mosul dan perbatasan Suriah itu pernah menjadi jalur pasokan utama ISIS. Tal Afar merupakan kota besar terakhir yang hingga kini masih dikuasai ISIS. Selain Tal Afar, ISIS masih menguasai sekitar Hawija dan kawasan sekitar Ana hingga Al Qaim di sekitar lembah sungai Eufrat.



Advertising
Advertising

REUTER | BBC | ROSSENO AJI NUGROHO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya