Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memasukan surat suara saat pemilu presiden di Tehran, Iran, 19 Mei 2017. Iran menggelar pemilu presiden yang pertama sejak kesepakatan nuklir dengan negara Barat berhasil disetujui pada 2015. Leader.ir/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengejek Presiden Amerika Serikat atas bentrokan berdarah di Charlottesville di Virginia pekan lalu.
"Jika Amerika Serikat memiliki kekuatan, sebaiknya mereka mengurus negaranya sendiri, mengatasi Supremasi Kulit Putih daripada turut campur urusan negara orang," tulis Khamenei melalui akunTwitter pada Rabu, 16 Agustus 2017.
Kantor Khamenei menyampaikan tanggapannya menyusul bentrokan di Charlottesville yang diduga diorganisasi oleh seorang simpatisan Nasi, James Alex Fields Jr, 20 tahun, dengan menabrakkan mobilnya terhadap kerumuman pengunjuk rasa pekan lalu. Akibat aksi tersebut seorang meninggal dan 19 lainnya cedera.
Presiden Donald Trump mengecam dan menuding bahwa aksi yang mengambil nyawa itu dilakukan oleh kaum kiri yang ingin mengobarkan kebencian.
Ayatullah Khamenei seringkali mengkritik seraya mengecam Amerika Serikat yang disebutnya sebagai Setan Besar. Pemimpin Agung ini juga menolak berhubungan baik dengan Amerika maupun sekutu dekatnya, Israel, karena negeri itu merencanakan kudeta terhadap Iran.
Menurut Khamenei, Republik Islam Iran harus sekuat tenaga melawan Washington atas konflik yang berlangsung di kawasan Timur Tengah.