Kutuk Kerusuhan di Virginia, Donald Trump Justru Tuai Kecaman  

Reporter

Minggu, 13 Agustus 2017 07:13 WIB

Gaya Presiden AS Donald Trump saat berpidato di hadapan ribuan anggota Pramuka dalam Jambore Nasional 2017 di Summit Bechtel National Scout Reserve, Virginia Barat, AS, 24 Juli 2017. Acara ini digelar setiap 4 tahun sekali. AP Photo

TEMPO.CO, Bedminster—Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk bentrokan antara demonstran pro-kulit putih dan kelompok penentang yang menimbulkan korban jiwa di Charlottesville, Virginia pada Sabtu petang waktu setempat.

Tiga orang dilaporkan tewas dan 19 lainnya terluka dalam bentrokan tersebut. Satu korban tewas setelah sebuah mobil menabrak massa anti-supremasi kulit putih, sedangkan dua korban lainnya adalah polisi Negara Bagian Virginia yang tewas saat helikopter pemantau kerusuhan mereka jatuh saat bertugas.

”Kami mengikuti kejadian mengerikan yang terjadi di Charlottesville, Virginia,” kata Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers dari Trump National Golf Resort di Bedminster, New Jersey, yang dilansir Reuters, Ahad 13 Agustus 2017. ”

"Kami mengutuk dengan cara yang paling kuat dari pernyataan mengerikan tentang kebencian, kefanatikan dan kekerasan dari kedua sisi.”



Baca: 3 Tewas dalam Bentrokan Pawai Supremasi Kulit Putih di Amerika

Namun pernyataan Trump justru menuai kecaman dari banyak pihak di Amerika Serikat, termasuk dari kubu Partai Republik, basis pendukungnya. Mereka kecewa karena Trump menolak menyebut kelompok supremasi kulit putih sebagai pemicu kerusuhan.

Pada Sabtu malam, sejumlah anggota parlemen Republik seperti Senator Cory Gardner, Orrin Hatch, Tim Scott, dan Marco Rubio, bersama Ketua DRP Paul Ryan mengutuk kubu supremasi kulit putih lebih pedas daripada Trump.

“Tuan Presiden, sebut aksi ini sebagai teroris domestik. Mereka adalah kelompok supremasi kulit putih,” kicau Gardner melalui akun Twitter resminya.

Sedangkan Rubio menulis di akun Twitter,”Sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar @Potus menyebut serangan di #Charlottesville sebagai teror yang dilakukan #whitesupremacists."

Kelompok supremasi kulit putih “Unite for Right” menggelar pawai obor menjelang demo besar-besaran yang akan digelar pada hari ini.

Demo ini untuk menentang keputusan pemerintah kota Charlottesville yang akan memindahkan patung Jenderal Robert E. Lee dari taman kota yang juga dikenal sebagai Taman Emansipasi.

Bagi demonstran pro-supremasi kulit putih, patung Jenderal Lee yang dijuluki sebagai Jenderal Konfederasi itu merupakan simbol mereka. Jenderal Lee merupakan tokoh penting ketika Perang Saudara pecah dan sempat membuat Virginia memisahkan diri dari Amerika Serikat.



Sejak awal tentangan terhadap rencana pawai kubu kulit putih ini sangat keras. Tak heran jika banyak pihak kecewa mendengar Donald Trump menolak menyebut kelompok ini memicu kerusuhan.

REUTERS | POLITICO | THE HILL | SITA PLANASARI AQUADINI


Advertising
Advertising








Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

4 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

9 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

9 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

10 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

13 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

16 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya