PBB Kecam Kekerasan Terhadap Demonstran Venezuela

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 16:15 WIB

Pendemo anti pemerintah lari setelah bentrok dengn Garda Nasional Bolivarian Venezuela, pada hari pertama mogok masal 48 jam, memprotes rencana pemerintah merevisi konstitusi, di Caracas, Venezuela, 27 Juli 2017. AP/Ariana Cubillos

TEMPO.CO, Jenewa—Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam Venezuela karena penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap demonstran anti-pemerintah Presiden Nicolas Maduro.

PBB juga mengatakan pasukan keamanan dan kelompok pro-pemerintah diyakini bertanggung jawab atas kematian setidaknya 124 warga sejak April lalu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu 9 Agustus 2017, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan pelanggaran terhadap demonstran, termasuk penyiksaan, adalah pelanggaran terhadap hukum di negara Amerika Selatan itu.

"Tanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang kita catat terletak pada tingkat pemerintahan tertinggi," katanya seperti dikutip dari Reuters.



Baca: Referendum Oposisi Venezuela, Seorang Wanita Tewas Ditembak

PBB juga mengatakan sebuah laporan lengkap mengenai temuannya tentang Venezuela akan dikeluarkan pada akhir bulan ini.

Berdasar temuan awal, pasukan keamanan Venezuela diduga bertanggung jawab atas kematian sedikitnya 46 demonstran antara April hingga 31 Juli.

Sementara kelompok bersenjata pro-pemerintah yang dikenal sebagai "kolektif" dikaitkan dengan kematian 27 orang.

"Meskipun tidak ada data resmi yang tersedia mengenai jumlah penahanan, perkiraan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa antara 1 April, ketika demonstrasi massal dimulai, dan 31 Juli, lebih dari 5.051 orang telah ditahan secara sewenang-wenang. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan ditahan," demikian pernyataan PBB.

Tidak ada reaksi dari pemerintah sayap kiri Venezuela terhadap kritik pedas dari PBB.

Aksi protes besar-besaran yang dimulai April lalu merupakan kekesalan rakyat atas rencana Maduro menggelar pemilu untuk memilih Majelis Konstituante. Kemarahan rakyat juga dipicu oleh krisis ekonomi yang memaksa banyak warga mengungsi ke negara sekitar.

Majelis yang telah terbentuk pekan ini, dapat mengubah Konstitusi Venezuela yang dikhawatirkan akan memberi kekuasaan tak terbatas kepada Presiden Maduro.

REUTERS | AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Venezuela Akan Kirim Astronot ke Bulan Mengikuti Misi Cina

20 September 2023

Venezuela Akan Kirim Astronot ke Bulan Mengikuti Misi Cina

Maduro mengatakan bahwa astronot Venezuela akan segera berlatih di Cina dan kemudian pergi ke bulan.

Baca Selengkapnya

Iran-Venezuela Sepakat Tingkatkan Perdagangan Hingga Rp297 Triliun

13 Juni 2023

Iran-Venezuela Sepakat Tingkatkan Perdagangan Hingga Rp297 Triliun

Iran dan Venezuela sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi US$20 miliar atau sekitar Rp297 triliun

Baca Selengkapnya

AS Akan Janjikan Bantuan Lebih dari US$171 Juta untuk Venezuela

18 Maret 2023

AS Akan Janjikan Bantuan Lebih dari US$171 Juta untuk Venezuela

Washington mendukung oposisi Venezuela, mengakui legislatif paralelnya dan mengutuk kediktatoran Presiden Nicolas Maduro.

Baca Selengkapnya

Venezuela Batalkan Pertemuan Lula da Silva dengan Nicolas Maduro

24 Januari 2023

Venezuela Batalkan Pertemuan Lula da Silva dengan Nicolas Maduro

Biro pers Presiden Lula da Silva menyebut pihak Venezuela telah membatalkan pertemuan.

Baca Selengkapnya

Kolombia dan Venezuela Membuka Seluruh Perbatasan Kedua Negara

1 Januari 2023

Kolombia dan Venezuela Membuka Seluruh Perbatasan Kedua Negara

Kesepakatan ini terjadi setelah hubungan Kolombia dan Venezuela yang memburuk selama delapan tahun akhirnya membaik

Baca Selengkapnya

Tak Diundang di KTT Amerika, Presiden Venezuela Kunjungi Turki

8 Juni 2022

Tak Diundang di KTT Amerika, Presiden Venezuela Kunjungi Turki

Presiden Venezuela Nicolas Maduro tiba di Turki untuk kunjungan resmi, di saat negara Amerika Latin lain berkumpul di KTT Amerika

Baca Selengkapnya

Puji Meksiko Boikot KTT Amerika, Presiden Venezuela: Pemberani dan Tegas

7 Juni 2022

Puji Meksiko Boikot KTT Amerika, Presiden Venezuela: Pemberani dan Tegas

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memuji keberanian Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador karena memboikot KTT Amerika

Baca Selengkapnya

Venezuela Buka Perbatasan dengan Kolombia

5 Oktober 2021

Venezuela Buka Perbatasan dengan Kolombia

Venezuela memutuskan membuka pintu perbatasan dengan Kolombia demi perekonomian dan kebaikan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

19 Juli 2021

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

Krisis Venezuela membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro kehilangan kontrol di daerah-daerah ibu kota ketika geng-geng bermunculan.

Baca Selengkapnya