Korea Utara Siapkan Aksi Balasan atas Sanksi Dewan Keamanan PBB

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 20:44 WIB

Kantor berita KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong 14, yang dilakukan pada sudut yang curam, untuk menunjukkan jangkauan maksimum dan mengirim peringatan ke Amerika Serikat. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Pyongyang -Korea Utara akan membalas ribuan kali lipat lebih kejam terhadap sanksi baru Dewan Kemanan PBB yang dibuat atas prakasa Amerika Serikat.

Pyongyang menegaskan rencana untuk membalas sanksi yang dirancang Washington untuk mengisolasi dan menghancurkan Korea Utara melalui media pemerintah.

Baca: Korea Selatan - Amerika Terapkan Sanksi Maksimum ke Korea Utara

"Sanksi PBB tidak akan pernah memaksa kami untuk bernegosiasi mengenai program nuklir atau untuk menghentikan usaha nuklir kami," kata Pyongyang, seperti yang dilansir Independent pada 7 Agustus 2017.

Pyongyang menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan atas nama keadilan, namun tidak menjelaskan secara rinci.

Pada Sabtu, 5 Agustus 2017, 15 anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Rusia dan Cina dengan suara bulat mendukung pemberian sanksi baru terhadap Korea Utara.

Baca: Orang Nomor 2 Korea Utara Kunjungi Iran 10 Hari, Ada Apa?

Sanksi Dewan Keamanan PBB tersebut diperkirakan akan memangkas sepertiga dari pendapatan ekspor tahunan Korea Utara, yakni US$ 3 miliar atau setara Rp 39,9 triliun atas uji coba rudal ICBM pada 2 Juli lalu.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang diusulkan oleh Amerika Serikat itu melarang ekspor batu bara, besi, bijih besi, timah hitam, dan makanan laut dari Korea Utara. Negara-negara anggota PBB juga dilarang meningkatkan jumlah pekerja Korea Utara di negaranyai, melarang usaha patungan baru dengan Korea Utara dan investasi baru dalam usaha patungan yang ada saat ini.

Korea Utara telah mendapat sanksi PBB sejak 2006. Langkah baru, yang memperluas sanksi yang ada, merupakan respons terhadap lima uji coba nuklir dan empat rudal jarak jauh diluncurkan.

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia

Upaya sebelumnya untuk memaksa Pyongyang meninggalkan program senjata nuklirnya telah dilemahkan oleh mitra dagang Korea Utara yang tidak menerapkannya.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menuntut agar hukuman terhadap Korea Utara dilaksanakan dengan cepat dan secara penuh. Namun Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengindikasikan ada kemungkinan negosiasi yang bisa dimulai kembali.

INDEPENDENT|EXPRESS|YON DEMA

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

6 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

8 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

9 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

14 hari lalu

Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.

Baca Selengkapnya

ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

15 hari lalu

ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

Israel dikabarkan telah memulai pembalasannya atas serangan Iran ke wilayahnya pekan lalu dengan menembakkan rudal ke wilayah Iran.

Baca Selengkapnya

UNRWA Peringatkan Ada Upaya 'Berbahaya' Israel untuk Bubarkan Badan Tersebut

15 hari lalu

UNRWA Peringatkan Ada Upaya 'Berbahaya' Israel untuk Bubarkan Badan Tersebut

Memohon perlindungan kepada Dewan Keamanan PBB, Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pekerjaan UNRWA semakin krusial selama perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

15 hari lalu

PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.

Baca Selengkapnya

Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

16 hari lalu

Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Cina menyindir sikap Amerika Serikat yang kerap memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya