Putri Raja Salman Murka UEA Sebut Saudi Sekuler  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 10:21 WIB

Ribuan jemaah calon haji melakukan tawaf, berjalan mengelilingi Kabah tujuh kali, di Masjidil Haram, Mekah, 21 September 2015. Para jemaah mulai bergerak Padang Arafah pada 22 September 2015 untuk melakukan wukuf. MOHAMMED AL-SHAIKH/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Riyadh - Putri Kerajaan Arab Saudi, Fahda Bin Saud Bin Abdulaziz, murka atas pernyataan Duta besar Uni Emirat Arab, UEA, untuk Amerika Serikat, Yousef Al-Otaiba, yang menyatakan Saudi negara sekuler di Timur Tengah seperti Mesir, Bahrain dan Yordania.

Tanggapan keras terhadap ujaran Al-Otaiba itu disampaikan oleh Putri Fahda beberapa kali melalui akun Twitter yang diterbitkan pada 30 Juli 2017.

"Ucapan itu menunjukkan ada konspirasi jahat melawan Arab Saudi dan Dunia Islam," tulisnya.

Baca: Saudi Tuding Seruan Qatar Soal Haji Picu Perang di Teluk

Selanjutnya dia mengatakan, "Para pemimpin Kerajaan dan rakyat siap melawan rencana jahat itu."

Pada tulisan lain di Twitter, dia menegaskan, "Ada sekelompok orang menyerukan sekulerisasi negara dan ingin melakukan internasionalisasi terhadap dua masjid suci, Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah."

Dia melanjutkan, "Kami, rakyat Arab Saudi dan seluruh pemimpin akan melindungi dua masjid suci itu dengan segenap jiwa raga."

Sebelumnya, pada Sabtu, 30 Juli 2017, duta besar Uni Emirat Arab mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Amerika Serikat PBS, negaranya sengaja menerapkan blokade terhadap Qatar demi terbentuknya pemerintahan sekuler di Timur Tengah di masa mendatang.

Baca: Raja Salman Tunjuk Mohammed bin Salam Jadi Putra Mahkota

"Pada 10 hingga 15 tahun lalu, kami melihat Qatar mendukung sejumlah kelompok militan termasuk Ikhwanul Muslimun, Hamas, Taliban dan milisi Islam di Suriah serta Turki. Dukungan tersebut bertentangan dengan arah yang kami tuju," ucapnya.

"Jika Anda bertanya kepada UEA, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan Bahrain seperti apa Timur Tengah yang ingin mereka lihat dalam 10 tahun ke depan, mereka akan memiliki pandangan yang bertentangan dengan Qatar. Kami ingin pemerintah sekuler yang kuat, stabil dan sejahtera."

"Solusi untuk menyelesaikan semua itu bukan terletak di Riyadh, Abu Dhabi atau Washington, melainkan di Doha," ucapnya.

Pada 5 Juni 2017, Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar disusul penerapan sanksi ekonomi dan transportasi. Keempat negara tersebut menuding Qatar mendukung kelompok ekstrimis. Namun tuduhan tersebut dibantah Qatar.

MIDDLE EAST | CHOIRUL AMINUDDIN







Berita terkait

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

3 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

4 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

9 hari lalu

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

15 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

17 hari lalu

Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

17 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

18 hari lalu

Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

18 hari lalu

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.

Baca Selengkapnya

Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

18 hari lalu

Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.

Baca Selengkapnya