Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Reporter

Sabtu, 29 Juli 2017 18:10 WIB

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen

TEMPO.CO, Hamburg - Polisi Jerman menahan seorang pencari suaka yang melakukan penusukan di sebuah supermarket di Kota Hamburg sehingga menewaskan seorang pria dan melukai enam orang lainnya.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Ahmad A., lahir di Uni Emirat Arab dan tinggal di tempat penampungan pengungsi di Langenhorn.

"Dia menusuk pria Jerman berusia 50 tahunan di pusat perbelanjaan Edeka dan melukai enam korban lainnya," demikian kata polisi Hamburg seperti dilansir laman Sputnik, Jumat, 28 Juli 2017.

Baca: Serangan Jerman, Penembak Tewas di Tempat

Wali Kota Hamburg Olaf Scholz mengatakan penusukan yang dilakukan oleh pria berusia 26 tahun itu diduga dilatarbelakangi oleh kebencian.

"Dia belum dapat dideportasi karena tak memiliki kelengkapan dokumen," kata Scholz.

Koran Tagesspiegels melaporkan, Ahmad dikenal oleh petugas pemerintahan di Jerman sebagai seorang penganut salafi yang juga memiliki kelainan jiwa.

Setelah membunuh seorang pria dan melukai enam lainnya, Ahmad berusaha melarikan diri dari lokasi.

“Orang-orang mengejarnya dengan membawa senjata, kursi, serta tongkat,” ujar Ralf W., seorang saksi mata kepada harian Bild.

Saksi lain, Shaylin Roettmer, mengatakan pelaku berhasil dibekuk setelah orang-orang melemparinya dengan barang-barang yang mereka bawa. Pelaku pun langsung diserahkan kepada polisi.

Sebelumnya, pada 19 Desember 2016, seorang pencari suaka bernama Anis Amri menabrakkan truknya ke kerumunan orang di pasar Natal Berlin. Serangan truk maut itu menewaskan 12 orang dan melukai 48 orang lainnya. Kelompok radikal ISIS telah mengklaim mendalangi serangan tersebut.

Sama seperti pelaku penusukan di Hamburg, Amri yang berasal dari Tunisia juga merupakan pencari suaka yang telah ditolak permohonan suakanya. Namun dia juga tak bisa langsung dideportasi dari Jerman karena surat-surat identitasnya yang tidak lengkap.

SPUTNIK | THE TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN | SITA


Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya

Helmut Kohl, Bapak Reunifikasi Jerman Wafat dalam Usia 87 Tahun

17 Juni 2017

Helmut Kohl, Bapak Reunifikasi Jerman Wafat dalam Usia 87 Tahun

Bapak reunifikasi Jerman yang juga mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl wafat pada Jumat pagi, 16 Juni 2017 dalam usia 87 tahun.

Baca Selengkapnya