Miliarder Cina Menyuap 2 Duta Besar PBB Demi 'Jenewa Asia'  

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 14:57 WIB

Milyuner asal Cina, Ng Lap Seng. AP

TEMPO.CO, New York - Miliarder Cina, Ng Lap Seng, dinyatakan bersalah menyuap 2 duta besar untuk PBB demi meloloskan proyeknya untuk mewujudkan 'Jenewa Asia'.

Para juri di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Manhattan, pada Kamis, 27 Juli 2017, menyatakan taipan asal Macau tersebut menyogok 2 duta besar PBB agar memberikan izin membangun balai pusat konferensi bernilai miliaran dolar.

Baca: Miliader Cina Wang Jianlin Berencana Kuasai Hollywood

Seperti yang dilansir Channel News Asia pada 28 Juli 2017, Ng, 69 tahun, dihukum atas 6 tuduhan yang dihadapinya termasuk penyuapan, pencucian uang, dan tuduhan korupsi. Keputusan itu dibuat setelah Ng menjalani persidangan selama 4 minggu.

Jaksa mengatakan Ng berharap uang suapnya yang lebih dari US $ 1 juta atau setara Rp 13 miliar akan memuluskan langkahnya menghadapi PBB. Sehingga ia memenangkan proyek pengembangan gedung konferensi PBB di Macau yang nantinya menjadi 'Jenewa Asia.'

Selama proses persidangan, jaksa mempresentasikan bukti bahwa Ng dari tahun 2010 sampai 2015 menyogok 2 duta besar PBB dengan ratusan ribu dolar untuk mendukung proyeknya itu. Sebagian uang sogok tersebut sampai pada mantan presiden Majelis Umum, John Ashe dan seorang mantan diplomat dari Republik Dominika, Francis Lorenzo.

Baca : Eks Ketua Majelis Umum PBB Berstatus Terdakwa Meninggal

Jaksa mengatakan Ashe memanfaatkan posisinya sebagai presiden Majelis Umum sekaligus wakil Antigua dan Barbuda untuk mengeluarkan dokumen PBB guna mendukung gedung konferensi yang ingin dibangun Ng di Macau.

John Ashe telah meninggal di rumahnya dalam sebuah kecelakaan saat berolahraga sedangkan Lorenzo yang mengaku bersalah menerima suap dari miliarder Cina Ng Lap Seng. Lorenza pun diseret ke pengadilan atas kasus suap itu.

CHANNEL NEWS ASIA|CBS NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

22 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya