(dari kiri) Pemimpin negara Uni Emirat Arab, Bahrain, Egypt, Kuwait and Qatar. Ahram.org
TEMPO.CO, Riyadh - Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab memasukkan Ikhwanul Muslimin dalam daftar teroris bersama 8 lembaga amal lainnya. Selain lembaga, 9 individu juga dimasukkan dalam daftar teroris.
Pernyataan bersama yang disampaikan pada Senin, 24 Juli 2017, tersebut, menurut kantor berita MENA, memasukkan 9 lembaga amal dan 9 orang yang terlibat dalam berbagai penyerangan di negara Teluk.
"Sembilan lembaga amal yang terkait dengan terorisme itu mendapatkan dukungan dari Qatar. Tiga di antaranya berada di Yaman dan enam lainnya berbasis di Libya," tulis kantor berita Qatar, MENA.
9 nama yang masuk dalam daftar hitam pelaku terorisme berasal dari berbagai negara Arab, antara lain berkebangsaan Qatar, Kuwait, Yaman, dan Libya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir serempak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, 5 Juni 2017 lalu.
Keempat negara Arab tersebut menuding Qatar, negara kaya minyak itu mendukung terorisme dan turut campur urusan negara lain. Namun demikian, tudingan tersebut berkali-kali ditolak Doha.
Tudingan lain yang dialamatkan ke Qatar adalah memberikan sokongan kepada organisasi terlarang di Mesir, Ikhwanul Muslimun. Salah satu tokoh Ikhwanul Muslimun, Yusuf Qardhawi juga masuk dalam daftar teroris. Organisasi ini digolongkan kelompok teroris oleh keempat negara tersebut.
Negara-negara Arab tersebut masih memberikan kesempatan kepada Qatar untuk memperbaiki hubungan, tetapi dengan syarat harus menutup stasiun televisi Al Jazeera, menghentikan operasional pangkalan militer Turki, dan memutuskan hubungan politik dengan Iran.
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
11 jam lalu
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.