Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Reporter

Sabtu, 22 Juli 2017 11:00 WIB

Seorang pria minum di bar di kota Qaraqosh, di selatan Mosul, Irak, 18 Juli 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Qaraqosh, Irak- Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka. Tulisan "Welcome" di atas pintu masuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Untuk menyambut para tamu, pemilik bar membenahi ruangan yang terpaksa ditutup selama sekitar 3 tahun akibat kehadiran ISIS.

Di dalam bar tampak karpet menutupi lantai, cahaya lampu temaram, dan suara air mengalir dari pipa dan sejumlah lelaki berbicara pelan sambil meneguk bir. Bekas peluru di dinding ditutupi dengan iklan-iklan tentang bir.

Baca: Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Bar di Qaraqosh merupakan bar pertama yang kembali dibuka setelah selama 9 bulan pasukan pemerintah Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat bertempur mengusir ISIS dari Irak.

Sebagian besar pelanggan bar ini adalah warga Kristen yang baru saja kembali ke rumah mereka setelah tiga tahun tinggal di pelarian saat milisi ISIS menguasai Mosul. Milisi ISIS saat itu mengeluarkan ultimatum kepada warga Kristen Irak untuk memilih: membayar pajak, menjadi penganut Islam, atau mati.

Beberapa pelanggan bar warga Muslim Irak. Mereka datang sekadar untuk menikmati kebebasan untuk sekadar minum dan merokok. Dua hal ini tak akan mungkin dinikmati saat ISIS menguasai kota mereka.

Di bar, percakapan mereka tak lain membahas tentang perang dan bagaimana selanjutnya setelah ISIS meninggalkan kota mereka.

Baca: ISIS Terusir dari Mosul, Militer Amerika Bertahan di Irak

"Sulit melupakan hingga sekarang ada orang-orang yang tinggal di bawah puing-puing bangunan," kata Abu Khalid, 45 tahun, seorang Muslim dari Mosul yang menikmati minuman botol lemon bercampur Vodka bersama dua temannya saat hari menjelang sore, seperti dikutip dari Channel News Asia, 21 Juli 2017.

"Kenapa kami minum? Dengan begini kami dapat melepaskan masalah kami. Alkohol mengendurkan lidah," ujar Khalid yang mengenakan tradisional Arab.

Pemilik bar, Abu Firas, berharap pembukaan kembali bar miliknya akan memulihkan hidup mereka kembali di kota itu. Ia juga berharap warga Kristen yang eksodus dapat kembali ke rumah mereka di Mosul.

"Hari demi hari semakin membaik," kata Firas optimistik.

Baca: Milisi Asing Pro-ISIS Menyerah di Mosul, Intelijen Gali Informasi

Sekitar 400 keluarga Kristen telah kembali ke Qaraqosh atau dikenal juga sebagai Hamdaniya. Qaraqosh dihuni mayoritas warga Kristen dengan populasi lebih dari 50 ribu orang. Warga Kristen merupakan minoritas di Irak.

"Saya mencintai kota saya. Saya ingin semuanya kembali seperti dulu lagi," ujar seorang pelanggan bar yang beragama Kristen.

Firas gembira dengan situasi di kotanya saat ini. Meski ia menyadari ISIS bisa saja kembali ke kotanya dengan strategi baru dalam melakukan teror, namun ia mengaku tak takut lagi. "Kami tidak takut," ujarnya.

Bar itu menjadi tempat mereka berkumpul, Kristen dan Islam. Ini dianggap satu hal positif tentang perdamaian yang tetap ada antara kedua penganut agama berbeda itu.

Hanya saja rasa saling percaya butuh pemulihan karena dua komunitas berbeda agama ini sempat retak setelah banyak warga Muslim Sunni di sekitar mereka dulunya mendukung ISIS.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya