Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Reporter

Jumat, 21 Juli 2017 14:23 WIB

Gambar dari rekaman video tak bertanggal yang diunggah ke media sosial oleh Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan kelompok militan ISIS ini menunjukkan, dua anggota ISIS terlihat berjaga saat terlibat baku tembak dengan pasukan Suriah di Raqqa. Social Media Website via Reuters TV

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia tewas dalam serangan udara di Suriah.

Kepala Polisi anti-teror Bukit Aman, Mohamad Fuzi Harun mengatakan milisi ISIS, Muhammad Fudhail Omar berusia 25 tahun tewas pada Juni 2017 dalam serangan udara yang dilancarkan oleh militer Suriah di Raqqa. ISIS menggunakan Raqqa sebagai benteng utamanya.

"Kami menerima informasi bahwa dia terbunuh bulan lalu," kata Mohamad Fuzi Harun.

Baca: Jumlah WNI ISIS Tertangkap di Turki Terbanyak Kedua di Dunia

Fudhail yang juga dikenal sebagai Abu Qutaibah di kalangan pendukungnya tadinya ditunjuk untuk mengambil alih tanggung jawab Muhammad Wanndy Mohamed Jedi, mantan kepala warga Malaysia yang berjuang dengan ISIS di Suriah. Dia tewas dalam serangan drone pada April lalu. Namun Fudahil pun tewas dua bulan kemudian.

Fudhail melakukan perjalanan ke Suriah pada 2 Mei 2014 setelah dibujuk oleh mantan anggota PAS Kedah, Ustaz Mohd Lotfi Ariffin, warga Malaysia pertama yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Baca: Baghdadi Tewas, Anggota Senior Ambil Alih Kepemimpinan ISIS

"Fudhail dengan beberapa lagi warga Malaysia dalam kelompok itu, bergabung dengan ISIS pada akhir tahun 2014. Dia diberi tugas untuk mengajar anak-anak anggota ISIS mengaji dan menjaga pondok-pondok kelompok itu," kata beberapa sumber.

Fudhail juga giat menyebarkan ideologi ISIS dan merekrut anggota baru melalui media sosial.

Fudhail menikah dengan seorang janda warga Indonesia, yang suaminya tewas dalam pertempuran. Keduanya memiliki seorang anak lelaki.

Sejauh ini, sebanyak 34 warga Malaysia sudah tewas di Irak dan Suriah sejak tahun 2013. Saat ini, ada 53 anggota ISIS warga Malaysia yang masih di Suriah, dan tidak ada seorang pun yang menunjukkan tanda-tanda untuk pulang ke negaranya.



STRAITS TIMES|MALAYSIA KINI|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya