Nayef Dicopot dari Posisi Putra Mahkota Saudi karena Kecanduan?  

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 18:10 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Nayef

TEMPO.CO, Riyadh — Sebuah laporan mengejutkan datang dari Kerajaan Arab Saudi tentang pencopotan Pangeran Mohammed bin Nayef dari posisi putra mahkota.

Seperti dilansir Reuters, Rabu, 19 Juli 2017, seorang sumber yang dekat dengan MbN—inisial nama sang pangeran—mengatakan pencopotan itu diduga akibat kecanduan obat pereda sakit.

“Raja Salman bin Abdulaziz menemui MbN empat mata. Dia mengatakan kepadanya, 'Saya ingin Anda mengundurkan diri karena Anda tidak mendengarkan saran untuk mendapat pengobatan atas kecanduan Anda yang sangat mempengaruhi keputusan Anda'." Demikian seperti dikutip Reuters.

Baca: Raja Salman Tunjuk Mohammed bin Salam Jadi Putra Mahkota

Rincian baru tentang pertemuan luar biasa antara raja dan MbN membantu menjelaskan penunjukan ulang kepemimpinan negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu. Reuters tidak bisa secara independen mengkonfirmasi masalah kecanduan MbN.

Namun ada laporan bahwa Mohammed bin Nayef kerap menggunakan obat-obatan pereda sakit, seperti morfin, untuk mengatasi rasa sakit yang dideritanya setelah seorang penyerang meledakkan diri di depannya di istana pada 2009.

Tiga orang di kerajaan, empat pejabat Arab yang memiliki hubungan dengan rumah penguasa Saud, dan para diplomat di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa MbN terkejut saat diperintahkan untuk minggir. "Ini adalah kejutan besar bagi MbN," kata seorang sumber politik Saudi yang dekat dengan MbN. "Itu kudeta, dia tidak siap."

Sumber tersebut mengatakan MbN tidak menduga posisinya bakal dirampas oleh Mohammed bin Salman, yang sering impulsif. Menurut MbN, Mohammed dianggap membuat sejumlah kesalahan kebijakan, seperti penanganan konflik Yaman dan pemotongan keuntungan finansial bagi pegawai negeri sipil.

Perebutan kekuasaan itu membuat Mohammed bin Salman, 32 tahun, juga dikenal sebagai MbS, dipastikan akan memimpin takhta kerajaan Saudi pada masa depan.

Namun seorang pejabat senior Saudi membantah ada sesuatu yang salah dengan cara Bin Nayef dipindahkan dari jabatannya untuk mendukung putra kesayangan raja, Mohammed bin Salman. Sumber resmi mengatakan kisah tersebut benar-benar "tidak berdasar dan tidak benar selain menjadi omong kosong". "Cerita yang digambarkan di sini adalah fantasi yang layak untuk Hollywood," kata pejabat tersebut kepada Reuters.

Pejabat Arab Saudi itu mengatakan bahwa Mohammed bin Nayef telah dicopot dari jabatannya untuk kepentingan nasional dan tidak mengalami "tekanan". Namun pejabat tersebut menambahkan, alasan penghapusan Mohammed bin Nayef "rahasia".

REUTERS | MIDDLE EAST EYE | SITA PLANASARI AQUADINI






Advertising
Advertising





Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya