Pengacara Rusia Sebut Kubu Trump Ngebet Soal Info Buruk Hillary

Reporter

Rabu, 12 Juli 2017 16:15 WIB

Natalia Veselnitskaya, pengacara Rusia yg bertemu dng Donald Trump Jr terkait informasi soal Hillary Clinton. REUTERS

TEMPO.CO, Washington—Pengacara Rusia yang kini menjadi sorotan publik karena bertemu Donald Trump Jr, sebelum pemilu presiden tahun lalu, menyebut kubu Donald Trump ngebet ingin memperoleh informasi buruk soal Hillary Clinton.

“Mereka sangat ingin memperoleh informasi soal (Hillary Clinton),” kata Natalia Veselnitskaya, pengacara papan atas Rusia dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, Rabu 12 Juli 2017.

Veselnitskaya melalui penerjemah menegaskan dirinya bukanlah pengacara pemerintah Rusia seperti yang diduga Donald Trump Jr, putra sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


Baca: Putra Donald Trump Rilis Email Soal Pertemuan dengan Rusia

Dia menyatakan dirinya bersedia bertemu Donald Trump Jr untuk membahas Undang-undang Magnitsky, yang melarang warga Rusia mengadopsi anak dari Amerika Serikat.

“Saya tidak memiliki informasi rahasia dan buruk tentang Hillary Clinton (rival Donald Trump saat pemilu presiden AS),” ujar Veselnitskaya. “Itu bukan tujuan pertemuan saya.”

Ini merupakan pernyataan versi Veselnitskaya soal pertemuan yang membuat heboh publik Amerika Serikat pada 9 Juni 2017 di Trump Tower, New York.

Sebelumnya Donald Trump Jr. mengunggah email terkait pertemuannya dengan Veselnitskaya melalui akun Twitter @DonaldTrumpJr.

Pertemuan tersebut dimaksud untuk membahas penawaran atas sejumlah dokumen resmi dan informasi yang dapat memberatkan Hillary Clinton, rival Donald Trump dalam pemilu presiden lalu.


Baca: FBI Selidiki Persekongkolan Rusia dan Trump dalam Pilpres Amerika

Rilisnya email ini terpaksa ia lakukan setelah The New York Times mengungkap pertemuan menghebohkan itu pada akhir pekan lalu, meski kubu Trump sebelumnya membantah pernah bertemu dengan pihak Rusia soal pilpres AS.

Turut hadir dalam pertemuan dengan Veselnitskaya adalah Paul J. Manafort ketua tim kampanye Trump, serta menantu kesayangan Donald Trump yang kini menjadi penasihat di Gedung Putih, Jared Kushner.

Veselnitskaya menceritakan secara detail pertemuan yang disebut berlangsung selama 20 menit tersebut.

“Saya hanya tahu akan bertemu dengan Donald Trump Jr. Ada seorang anak muda yang sempat ikut pertemuan selama 10 menit pertama, tapi ia kemudian pergi. Orang itu adalah Jared Kushner. Dia tidak pernah kembali ke dalam pertemuan lagi.”

Veselnitskaya menambahkan ada orang lain lagi yang berada dalam pertemuan itu dan selalu melihat telepon genggamnya. “Dia seperti sedang membaca sesuatu dan sama sekali tidak aktif dalam pertemuan. Dia adalah Paul J. Manafort.”


Baca: Terungkap, Trump Minta FBI Hentikan Penyelidikan atas Rusia

Email Donald Trump Jr. memberikan bukti nyata bahwa tim kampanye Trump dan anggota keluarganya bersedia mempertimbangkan menerima dukungan dari pemerintah Rusia selama kampanye Pilpres 2016.

Penyelidik federal juga telah menyelidiki hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia selama berbulan-bulan. Ini sebagai bagian dari penyelidikan adanya campur tangan Rusia dalam kampanye Pilpres 2016.

Komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan kampanye untuk membantu Donald Trump selama kampanye Pilpres AS 2016. Meski demikian, tidak jelas apakah email yang diterima Trump Jr adalah bagian dari upaya itu.

CNN | NEW YORK DAILY NEWS | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI



Advertising
Advertising



Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

9 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

12 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya