Oposisi Venezuela Turun ke Jalan Peringati 100 Hari Unjuk Rasa

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 20:29 WIB

Pendukung pemerintah bentrok dengan pendukung oposisi di Gedung Parlemen di Caracas, Venezuela, 5 Juli 2017. AP/Fernando Llano

TEMPO.CO, Caracas - Ribuan pendukung tokoh oposisi Venezuela, Leopoldo Lopez, turun ke jalan menyemut di lapangan Caras Timur, Ahad, 9 Juli 2017. Keharian mereka untuk memperingati 100 hari unjuk rasa atas represi politik dan kebuntuhan ekonomi.


Baca: Sejuta Warga Venezuela Desak Presiden Maduro Mundur

Di antara ribuan demontran itu, Al Jazeera melaporkan, tampak istri Lopez, Lilian Tintori. "Dia ikut berpidato menentang pemerintah sosialis pimpinan Presiden Nicolas Maduro."

Peringatan 100 hari ini sengaja digelar kelompok oposisi dan pendukungnya. Saat itu, terjadi unjuk rasa besar-besaran di beberapa tempat penting di Venezuela mengakibatkan bentrok antara demonstran dengan aparat.


Baca: Lakukan Kekerasan, Venezuela Tangkap Oposisi

Menurut sejumlah laporan, bentrok keras itu menyebabkn lebih dari 90 orang tewas, ratusan orang ditahan dan ribuan lainnya mengalami luka sejak unjuk rasa pecah yang dimulai pada April 2017.

"Kami tidak akan menyerah. Leopoldo berada di rumah mengisi kami dengan kekuatan untuk melawan pemerintah," kata Maria Garcia, 54 tahun, seorang ibu rumah tangga berkaos putih bergambar dirinya. Dia bergabung bersama pengunjuk rasa lainnya di lapangan.

Sementara itu, Lopez berada di dalam rumah bersama dua anaknya. Sedangkan istrinya, Tintori, berkampnye untuk dirinya di berbagai belahan dunia termasuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih.

Pada pertemuan tersebut, Tintori mengatakan kepada Trump bahwa dirinya bangga suaminya berada di rumah tetapi perjuangan belum berakhir.

"Saya tak bisa mengatakan saya bahagia ketika kita tahu bahwa negara kita sedang menderita, saat anak-anak makan di luar tempat sampah padahal di Venezuela tidak ada obat," ucap Tintori kepada nggota oposisi di parlemen.

Lopez, 46 tahun, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena dituding menyulut kekerasan pada unjuk rasa 2014 yang mengakibatkan 43 orang tewas. Dia bersama pendukungnya menentang Presiden Nicolas Maduro.

Namun, dia mendapatkan sebuah kejutan dari Mahkamah Agung Venezuela yang memberikan jaminan atas penahanannya dan memerintahkan Lopez dikirim di rumah untuk menjalani tahanan rumah. Keputusan ini sedikit melegakan karena dia bisa berkumpul bersama keluarga.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN





Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

29 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya