Hari Pertama KTT G20, Hamburg Membara dan 160 Polisi Terluka

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 06:53 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa membakar sampah saat melakukan aksi protes jelang KTT G20 di Hamburg, Jerman, 6 Juli 2017. Ribuan pemrotes dari sejumlah negara Eropa berkumpul di kota pelabuhan Hamburg menjelang perundingan G20. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Hamburg— Hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 digelar, Kota Hamburg di Jerman membara karena demonstran anti-kapitalis membakar berbagai benda untuk menghalangi delegasi negara anggota menghadiri pertemuan.

Seperti dilansir Fox News, Sabtu 8 Juli 2017, sekitar 160 polisi terluka sejak Kamis malam setelah ribuan demonstran berusaha merangsek upaya pengamanan aparat di sekitar lokasi pertemuan yang disebut Zona Merah.


Baca: Konferensi G20 di Hamburg Diwarnai Bentrok Polisi dan Demonstran

Berdasarkan akun Twitter polisi Hamburg, sedikitnya 100 demonstran ditangkap dan 15 lainnya dimintai keterangan sejak unjuk rasa berlangsung.

“Kami tinggal di negara demokrasi, dan zona merah bukanlah demokrasi,” kata Karl S, mahasiwa yang turut serta dalam aksi unjuk rasa, merujuk pada lokasi pertemuan pemimpin negara G20, kepada CNN.

“Kami memang tidak dapat menghentikan acara ini sepenuhnya. Tapi jika kami dapat menghalangi mereka memperoleh makanan sekalipun, itu adalah sebuah pencapaian,” ujar Karl.

Sedangkan Christian, demonstran lain menyatakan,” Sangat tidak adil jika segelintir negara menentukan masa depan seluruh manusia di bumi.”

Upaya demonstran untuk menghalangi kegiatan delegasi KTTG20 cukup berhasil karena Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump, terjebak di dalam guesthouse yang ditempatinya selama di Hamburg gara-gara unjuk rasa itu.

Melania tidak bisa mengikuti program khusus bagi para pendamping kepala negara yang menghadiri KTT G20. Sedangkan program khusus untuk pendamping kepala negara juga terpaksa dibatasi gara-gara unjuk rasa.

"Kepolisian Hamburg tidak bisa memberi kami izin untuk pergi (meninggalkan kediaman)," tutur juru bicara Melania Trump, Stephanie Grisham.

Salah satu agenda yang dibatalkan adalah kunjungan ke pusat kajian iklim setempat. Sebagai gantinya, para pendamping kepala negara akan menerima presentasi ilmuwan iklim di salah satu hotel di Hamburg.

Unjuk rasa yang mewarnai digelarnya KTT G20 di Hamburg berlangsung sejak Kamis waktu setempat. KTT G20 sendiri dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yang dimulai pada Jumat waktu setempat.

Pada Kamis malam, unjuk rasa diwarnai bentrokan yang memaksa polisi menggunakan meriam air dan menembakkan gas air mata. Beberapa demonstran, yang disebut polisi merupakan para aktivis sayap kiri jauh, nekat melakukan aksi kekerasan.


Baca: 76 Orang Terluka dalam Bentrokan Jelang KTT G20 di Hamburg

Aksi kekerasan itu berlanjut hingga Jumat pagi waktu setempat. Beberapa demonstran nekat membakar mobil, memecahkan kaca jendela, bahkan meluncurkan suar ke arah helikopter kepolisian dan mengempesi ban mobil delegasi Kanada. Kepolisian setempat menyebut, sekelompok kecil demonstran berusaha menghindari blokade polisi dan berusaha menghalangi para kepala negara untuk mendatangi lokasi KTT G20 digelar.

Saat ini terdapat 20 ribu personel kepolisian yang bertugas mengawal jalannya KTT G20. Mereka didukung oleh sejumlah helikopter, meriam air dan drone pengintai. Jumlah itu dikhawatirkan kurang mengingat aksi protes terus berlanjut. Kepolisian Hamburg pun meminta bantuan personel tambahan dari seantero Jerman bahkan dari Austria, negara tetangganya, untuk mengamankan jalannya KTT G20.

FOX NEWS | CNN | DEUTSCHE WELLE | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising




Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

6 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

9 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

10 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

15 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

19 hari lalu

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya