Tiga Rahasia Diplomasi Qatar Hingga Jadi Kuat

Reporter

Editor

Jumat, 7 Juli 2017 03:16 WIB

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan antara Qatar dan Arab Saudi beserta empat negara sekutunya yang masih membara. Bahkan Qatar menolak keras 13 tuntutan yang diajukan oleh Saudi untuk mengakhiri baikot terhadap negara kecil di kawasan Teluk itu.


Menurut peneliti Al-Jazeera Center for Studies (AJCS) Jamal Abdullah, konflik ini membutuhkan pihak ketiga untuk memediasi kedua pihak yang sama-sama keras mempertahankan kepentingannya. “Kalau tidak ada mediator sulit menyelesaikannya,” kata Jamal dalam diskusi “Kristis Qatar: Apa dan Siapa yang Bermain” di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia di Depok, Rabu 5 Juli 2017.


Sampai sejauh ini Kuwait berupaya mendamaikan mereka, tapi belum ada kemajuan yang signifikan. Mungkin dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk menormalkan lagi hubungan kedua negara yang berbatasan darat itu.


Baca: Inilah Pemicu Arab Saudi Putuskan Hubungan dengan Qatar


Pemutusan hubungan diplomatik tersebut, menurut Jamal, dipengaruhi oleh perebutan pengaruh antara Saudi dan Qatar, yang dalam 20 tahun terakhir bangkit menjadi negara yang berpengaruh di kawasan tersebut. Tak seperti negara-negara kecil lainnya di Teluk, Qatar tidak mau mencari perlindungan ke Saudi.


Advertising
Advertising

Sebaliknya, Qatar justru membangun kekuatan sendiri dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah negara, seperti Iran, yang selama ini bermusukan dengan Saudi. Karena itu, Saudi menuduh Qatar mendukung terorisme dan mengajak negara-negara Teluk bekerjasama dengan Iran.


Pertanyaan yang penting: mengapa Qatar tampak begitu kuat dan berani melawan Saudi? Jamal mengatakan Qatar, sebagai negara dengan penduduk sekitar 2,6 juta orang dan luas hanya 12 ribu kilometer persegi, sudah lama tahu kelemahannya, terutama dari aspek pertahanan dan jumlah penduduk.


Menurut Jamal, negara monarki itu memainkan tiga diplomasi untuk memperkuat perannya di tingkat kawasan dan dunia yakni diplomasi image building melalui media Al Jazeera, menjadi negosiator atau mediator berbagai konflik kawasan, dan meningkatkan pendidikan. “Itu secret diplomacy Qatar,” kata Jamal.


Al Jazeera, menurut dia, menjadi bagian dari alat diplomasi luar negeri Qatar untuk menyebarkan pengaruh tidak hanya di kawasan Teluk tapi juga seluruh dunia. Walau di negeri itu pers tidak bebas, Jamal mengatakan jaringan televisi ini ikut mendorong demokratisasi, dikenal sebagai Arab Spring, yang menggoyang sejumlah rezim di kawasan Teluk. “Termasuk mengkritik negara-negara Arab yang konservatif,” kata dia.


Adapun peran sebagai mediator diwujudkan dengan merangkul banyak negara-negara kuat dan kelompok, termasuk dengan kelompok yang dianggap oleh Barat dan Saudi sebagai kelompok ekstrimis. Negara ini memiliki banyak kawan sekaligus untuk memperkuat posisi di kawasan.


Misalnya, Qatar menyediakan pangkalan bagi angkatan Udara Amerika Serikat tapi pada saat yang sama juga menjalin kerjasama dengan Iran. Pangkalan militer Al Udeid, 32 kilometer dari Doha, menjadi rumah bagi 11 ribu tentara Amerika dan koalisinya untuk operasi melawan ISIS di Suriah dan Afganistan.


Qatar juga dekat dengan Ikhwanul Muslimin Mesir dan Hamas, kelompok yang dianggap sebagai teroris oleh Amerika. “Bahkan Taliban Pakistan punya kantor perwakilan di Doha,” kata Jamal. Keterbukaan Qatar ini mempermudah negara itu terlibat sebagai mediator saat terjadi konflik.



Diplomasi ketiga adalah di bidang pendidikan. Mereka mereformasi sistem pendidikan agar sesuai standar internasional, termasuk mendatangkan para tenaga pengajar kelas dunia. Di Universitas Qatar, satu-satunya universitas negeri di negara itu, kuliahnya disampaikan dalam bahasa Arab dan Inggris.


Dengan kekayaan minyak bumi dan cadangan gas alam yang besar, dana pendidikan bukan masalah bagi Qatar. Mereka mendesain lembaga pendidikan berkualitas, mengalahkan kualitas pendidikan di negara-negara kawasan tersebut.



AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Putri Raja Salman Murka UEA Sebut Saudi Sekuler  

1 Agustus 2017

Putri Raja Salman Murka UEA Sebut Saudi Sekuler  

Putri Kerajaan Arab Saudi, Fahda Bin Saud Bin Abdulaziz, murka atas pernyataan Duta Besar UEA untuk AS bahwa Saudi negara sekuler.

Baca Selengkapnya

Jelang Tenggat, Qatar Tolak Penuhi 13 Tuntutan Arab Saudi Cs

3 Juli 2017

Jelang Tenggat, Qatar Tolak Penuhi 13 Tuntutan Arab Saudi Cs

Menteri Luar Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, mengatakan semua tuntutan tersebut diajukan dengan tujuan untuk ditolak

Baca Selengkapnya

Konflik Qatar, Arab Saudi Larang Hewan Ternak Lewati Perbatasan  

21 Juni 2017

Konflik Qatar, Arab Saudi Larang Hewan Ternak Lewati Perbatasan  

Selama ini, penduduk Qatar selalu membawa unta dan domba mereka ke padang penggembalaan milik Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Larang Jemaah Umrah Qatar Masuki Masjidil Haram  

11 Juni 2017

Arab Saudi Larang Jemaah Umrah Qatar Masuki Masjidil Haram  

Otoritas Arab Saudi dilaporkan melarang warga Qatar masuk ke dalam Masjidil Haram di Mekah.

Baca Selengkapnya

Kisah WNI di Qatar, Pasca Putus Hubungan Diplomatik Negara Teluk

11 Juni 2017

Kisah WNI di Qatar, Pasca Putus Hubungan Diplomatik Negara Teluk

Isu adanya krisis bahan pangan, air bersih, dan jam malam pasca pemutusan hubungan diplomatik, dijawab WNI yang tinggal di Qatar.

Baca Selengkapnya

Krisis Qatar, Yusuf Qardhawi Masuk Daftar Teroris Arab Saudi Cs  

9 Juni 2017

Krisis Qatar, Yusuf Qardhawi Masuk Daftar Teroris Arab Saudi Cs  

Arab Saudi bersama Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab memasukkan ulama pendukung Ikhwanul Muslimin, Yusuf Qardhawi, dalam daftar teroris

Baca Selengkapnya

Dikeroyok Arab Saudi Cs, Qatar : Kami Tak Akan Menyerah

9 Juni 2017

Dikeroyok Arab Saudi Cs, Qatar : Kami Tak Akan Menyerah

Pemerintah Qatar bersumpah tidak akan menyerah meski mengalami tekanan dari Arab Saudi dan sejumlah negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Krisis Qatar Berlanjut, Al Jazeera Alami Peretasan Besar-Besaran

9 Juni 2017

Krisis Qatar Berlanjut, Al Jazeera Alami Peretasan Besar-Besaran

Media Qatar, Al-Jazeera, mengaku mengalami peretasan besar-besaran yang menyasar seluruh platform yang mereka miliki.

Baca Selengkapnya

Krisis Qatar, Kemenhub Pesan Ini Kepada Jamaah Umroh

8 Juni 2017

Krisis Qatar, Kemenhub Pesan Ini Kepada Jamaah Umroh

Buntut krisis Qatar, transportasi jemaah umrah dialihkan dari
Qatar Airways ke maskapai lainnya sejak Senin, 5 Juni 2017.

Baca Selengkapnya

Umroh dengan Qatar Airways Distop, Retno: Dampak Belum Signifikan

8 Juni 2017

Umroh dengan Qatar Airways Distop, Retno: Dampak Belum Signifikan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengklaim penerbangan umroh dengan Qatar Airways belum terdampak krisis diplomatik negara-negara Arab dengan Qatar.

Baca Selengkapnya