Maute Ajukan 2 Syarat Pembebasan Sandera dan Mundur dari Marawi

Reporter

Rabu, 28 Juni 2017 08:49 WIB

Tentara Filipina menaiki sebuah rumah saat melakukan pencarian terhadap militan Maute di Marawi, Filipina, 17 Juni 2017. Memasuki hari ke-27 pertempuran di Marawi, militer Filipina menguatkan intensitas serangan. REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Marawi - Kelompok milisi Maute di Marawi, Filipina mengajukan 2 syarat untuk pembebasan sandera seorang imam Katolik dan mundur dari Marawi untuk mengakhiri konflik.

Sumber yang mendampingi utusan pemerintah bertemu Abdullah Maute, bos kelompok milisi pendukung ISIS mengungkapkan Maute bersedia membebaskan pastor Teresito Suganob asalkan orang tua dan saudara-saudara mereka yang ditangkap militer Filipina dibebaskan.

Baca: Idul Fitri, Filipina Umumkan Gencatan Senjata 8 Jam di Marawi

Suganob menjabat sebagai Vikaris Jenderal di Marawi. Suganob bersama sekitar 200 warga sipil ditangkap dan disandera Maute saat menyerang kota Marawi tanggal 23 Mei 2017. Maute memastikan Suganob masih hidup.

Pada 9 Juni, Ominta "Farhana" Maute, ibu dari saudara laki-laki Maute, ditangkap oleh polisi di Masiu, provinsi Lanao del Sur. Dua hari sebelumnya, ayah Maute, Cayamora, dan istri keduanya ditangkap di pos pemeriksaan polisi militer di Davao City.

Pada 18 Juni, Farida dan Al Jadid Romato, sepupu Mautes, dan Abdul Rahman Dimacula, pacar Farida, ditangkap di pelabuhan Kota Iloilo.

Baca: Presiden Duterte Mohon Maaf atas Kehancuran Marawi

Selain mengajukan syarat pembebasan imam Katolik, Maute bersama sekuturnya kelompok milisi Abu Sayyaf juga menyatakan penolakannya untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah Filipina untuk mengakhiri krisis di Marawi.

Maute dan Abu Sayyaf, menurut sumber, hanya bersedia bernegosiasi dengan Front Pembebasan Islam Moro atau MILF untuk mundur dan mengakhiri konflik bersenjata di Marawi.

"Jika MILF akan turun tangan, mereka siap meninggalkan Kota Marawi. Tapi jika tidak, mereka akan berjuang sampai tetes terakhir dari darah mereka, "kata sumber tersebut, seperti yang dilansir Inquirer pada 27 Juni 2017.

Pemerintah Filipina belum memberikan respons atas 2 syarat yang diajukan Maute untuk membebaskan sanderan dan mundur dari Marawi untuk mengakhiri konflik berdarah di sana.

INQUIRER|YON DEMA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

11 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

22 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

26 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

26 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

26 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya