Antisipasi ISIS di Marawi, Indonesia Gelar Pertemuan 3 Negara  

Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 12:41 WIB

Militan membawa senjata di balik semak-semak di Kota Marawi, Filipina. Gambar ini diambil dari sebuah video yang diposkan ke situs media sosial oleh Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS. Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia bersama Filipina dan Malaysia tengah menyusun detail rencana aksi kerja sama tiga negara dalam mengantisipasi masalah kejahatan terorisme. Ini masih berhubungan dengan invasi kelompok teroris ISIS ke Marawi, Filipina Selatan.

Detail rencana itu akan dibahas di tingkat Senior Official Meeting (SOM). Menurut Retno, sidang itu akan diadakan di Indonesia. “Waktunya akan ditentukan secepat mungkin,” kata dia dalam keteragan tertulis di Jakarta, Sabtu 24 Juni 2017.

Setelah itu, kata Retno, akan ada pertemuan tingkat menteri pada Oktober. Indonesia juga akan menjadi tuan rumahnya.

Pada Kamis, 22 Juni lalu, Retno bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Suhardi Alius menghadiri Pertemuan Trilateral dengan Filipina. Mereka membahas perkembangan situasi terkini pascaserangan kelompok teroris di Marawi.

Retno mengatakan, dalam pertemuan tersebut tiga negara juga menyampaikan situasi di dalam negerinya. “Ancaman-ancaman, dalam hal ini masalah kelompok-kelompok radikalisme dan terorisme, dan yang paling penting adalah bagaimana ketiga negara ini mengembangkan kerja sama Trilateral,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, standar operasi Patroli Laut Bersama Indonesia-Filipina-Malaysia yang ditandatangani di Tarakan pada 19 Juni 2017 menjadi fondasi untuk menanggulangi terorisme di kawasan perbatasan ketiga negara. Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan Panglima Angkatan Filipina dan Malaysia terkait Forum Intelijen Bersama.

Forum ini, kata Gatot, juga akan dilanjutkan dengan latihan-latihan tiga Angkatan Bersenjata Trilateral dan Pasukan Khusus. “Intinya kami selalu mengupdate pertukaran informasi intelijen terkait dengan perkembangan-perkembangan, khususnya perkembangan teroris yang di Marawi,” ujar Gatot.

Ia menilai kecepatan dan ketepatan informasi sangat diperlukan untuk mengantisipasi kelompok teroris Marawi. “Termasuk data kemungkinan pelarian yang menyamar sebagai pengungsi yang keluar dari Marawi,” ujarnya.

ARKHELAUS W.

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya