Anggota kepolisian berjaga di sekitar gedung Parlemen Iran usai terjadinya penembakan di Tehran, Iran, 7 Juni 2017. Dalam serangan tersebut, satu petugas keamanan tewas. REUTERS
TEMPO.CO, Teheran - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menolak ucapan turut berduka Presiden Donald Trump kepada korban penembakan di gedung parlemen dan kompleks makam Ayatullah Rahullah Khomeini pada Rabu, 7 Juni 2017.
Zarif mengatakan, Presiden Amerika Serikat itu mengeluarkan kata-kata yang menjijikkan terkait penembakan di gedung parlemen Iran dan kompleks makam Khomeini.
"Pernyataan menjijikan Gedung Putih, rakyat Iran menolak klaim persahabatan dari Amerika Serikat," kata Zarif di akun Twitternya.
Penembakan yang terjadi di gedung parlemen Iran dan kompleks makam Ayatullah Khomeini menewaskan 12 orang dan melukai puluhan orang. Satu pelaku meledakkan diri dan satu lainnya tewas ditembak aparat keamanan. Dua pelaku lainnya ditangkap.
Presiden Donald Trump mengatakan dirinya berdoa untuk seluruh korban serangan pada Rabu lalu. ISIS, ujar Donald Trump, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di gedung parlemen dan makam Khomeini di Teheran. CHANNEL NEWS ASIA | MARIA Rita
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
36 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.