Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Raja Salman menganugerahi medali emas yang merupakan simbol kehormatan tertinggi di Arab Saudi. AP Photo/Evan Vucci
TEMPO.CO, Washington—Top 3 Berita Hari ini, sejumlah berita dunia yang dikumpulkan Tempo.co terkait krisis Qatar hingga serangan di Jembatan London. Berikut berita pilihan kami:
1. Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela sikap Arab Saudi dan tujuh negara lain yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Trump menuliskan serangkaian kicauan di akun Twitter yang menegaskan isolasi terhadap Qatar, yang dituduh mendanai kelompok-kelompok ekstrim, bisa menjadi awal dari berakhirnya terorisme.
"Dalam kunjungan saya ke Timur Tengah baru-baru ini saya tegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pendanaan bagi ideologi radikal. Para pemimpin menunjuk ke Qatar," kicau Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan seruan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang meminta semua pihak di Teluk Arab menahan diri, dan menggelar dialog serta rekonsiliasi.
Pernyataan Trump juga membuat Amerika dalam posisi sulit, karena salah satu pangkalan militernya melawan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS berada di Qatar.
Polisi Inggris berhasil menghabisi 3 pelaku serangan Jembatan London di tempat kejadian, pada Sabtu, 3 Juni 2017, malam waktu setempat. Akibat aksi brutal ketiga pria itu, 7 orang tewas seketika setelah ditusuk pelaku dengan belati, sedangkan korban luka mencapai 48 orang.
Ketiga pelaku telah diidentifikasi sebagai Khuram Shazad Butt, Rached Redouane, dan Youssef Zaghba. Siapakah mereka?
Ayah dari dua bersaudara Maute, pimpinan kelompok militan di Kota Marawi, Mindanao, ditangkap polisi Filipina, Selasa waktu setempat.
Pria bernama Cayamora Maute itu, dibekuk saat sedang berkendara dengan menantu laki-laki dan menantu perempuannya, serta perempuan yang diyakini istrinya. Mereka dihentikan di pos pemeriksaan di Kota Davao.
Pejabat militer meyakini Maute bersaudara--Omarkhayam dan Abdullah--kini masih bersembunyi di suatu tempat di Kota Marawi. Pihak militer kini tengah menyelidiki laporan yang menyebut salah satu dari dua bersaura itu tewas dan pertempuran.