Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Diplomatik Qatar, Donald Trump Membela Arab Saudi

image-gnews
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Raja Salman menganugerahi medali emas yang merupakan simbol kehormatan tertinggi di Arab Saudi. AP Photo/Evan Vucci
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Raja Salman menganugerahi medali emas yang merupakan simbol kehormatan tertinggi di Arab Saudi. AP Photo/Evan Vucci
Iklan

TEMPO.CO, Washington— Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela sikap Arab Saudi dan tujuh negara lain yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Seperti dilansir BBC, Rabu 7 Juni 2017, Trump menuliskan serangkaian kicauan di akun Twitter yang menegaskan isolasi terhadap Qatar, yang dituduh mendanai kelompok-kelompok ekstrim, bisa menjadi awal dari berakhirnya terorisme.

Baca: Krisis Hubungan Diplomatik, Warga Qatar Borong Makanan

"Dalam kunjungan saya ke Timur Tengah baru-baru ini saya tegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pendanaan bagi ideologi radikal. Para pemimpin menunjuk ke Qatar," kicau Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Pernyataan ini bertolak belakang dengan seruan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang meminta semua pihak di Teluk Arab menahan diri, dan menggelar dialog serta rekonsiliasi.

Pernyataan Trump juga membuat Amerika dalam posisi sulit, karena salah satu pangkalan militernya melawan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS berada di Qatar.

Sesaat setelah kicauan Trump menjadi viral, juru bicara Kementerian Pertahanan AS Jeff Davis, berusaha meredam kerusakan dengan mengatakan,”AS sangat bersyukur karena memiliki dukungan dan komitmen Qatar dalam keamanan regional.”

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, kepada BBC mengatakan bahwa pemerintah Qatar sudah menyampaikan pesan ke Presiden Trump saat melawat ke Timur Tengah belum lama ini bahwa mereka siap duduk bersama dan membahas tuduhan-tuduhan yang selama ini dialamatkan ke Qatar.

Saat memberikan wawancara kepada stasiun televisi al-Jazeera, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani mengatakan pemerintahnya menginginkan 'dialog yang terbuka dan jujur'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan Qatar 'tidak akan melakukan balas dendam namun kecewa dengan negara-negara di kawasan yang mencoba memaksakan kehendak ke Qatar atau yang mencampuri urusan dalam negeri negara lain'.

Baca: Krisis Diplomatik Qatar - Negara Arab, Turki Siap Menengahi

Pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar itu bermula dari unggahan kantor berita Qatar yang memuat komentar dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, sekitar dua pekan lalu. Emir Qatar itu mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran. Dia juga menyanjung negara Syiah tersebut sebagai kekuatan Islam.

Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA yang merasa Iran merupakan musuh bebuyutan, langsung memblokade media-media Qatar, termasuk Al Jazeera.

Pemerintah Qatar mengklaim berita kontroversial itu muncul karena kantor berita mereka telah diretas dan meminta semua pihak untuk tenang.

Pengakuan Qatar itu tak membuat negara-negara tetangganya percaya. Ketegangan di negara-negara Teluk dan sekitarnya itu akhirnya pecah kemarin. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, pemerintah Libya wilayah Timur, Maladewa dan Mauritius, menuding Qatar mendukung terorisme.

Insiden pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar pernah terjadi pada 2014 ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memanggil pulang Duta Besar mereka dari Qatar. Alasannya, ketiga negara itu menuding Qatar mendukung Presiden Mesir terguling, Mohamad Mursi dan kelompok terlarang Ikhwanul Muslimun.

BBC | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

9 jam lalu

Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, 27 Maret 2024. REUTERS/Mike Segar
FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 jam lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

22 jam lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

1 hari lalu

JPMorgan Chase & Co. REUTERS
Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

1 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.


Netanyahu Putuskan Tunda Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Seorang ibu menemani anaknya yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan al-Awda, di tengah kelaparan yang meluas saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 1 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Netanyahu Putuskan Tunda Serangan Darat ke Rafah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan menunda serangan darat ke Kota Rafah di selatan Jalur Gaza


Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

1 hari lalu

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

Israel dan Iran saling saling tuding dalam sidang darurat Dewan Kemanan PBB pada Ahad sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah.


AS Tegaskan Tak Akan Ambil Bagian dalam Serangan Balasan Israel ke Iran

1 hari lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
AS Tegaskan Tak Akan Ambil Bagian dalam Serangan Balasan Israel ke Iran

Presiden Joe Biden memperingatkan PM Benjamin Netanyahu bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan Israel terhadap Iran