1.200 Milisi ISIS Beroperasi di Filipina

Reporter

Minggu, 4 Juni 2017 14:49 WIB

Tentara memeriksa sebuah mobil yang membawa warga sambil memegang bendera putih saat pertempuran antara tentara Filipina dengan militan di Marawi, Filipina, 27 Mei 2017.. REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Singapura- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan 1.200 milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beroperasi di Filipina dan 40 di antaranya berasal dari Indonesia.

"Saya diberi tahu semalam, 1.200 ISIS di Filipina, sekitar 40 dari Indonesia," kata Ryacudu di Shangri-La, Singapura, Ahad, 4 Juni 2017. Dia menyebut milisi ISIS sebagai mesin pembunuh dan mendorong seluruh daerah bekerja sama melawan mereka.

Baca: Sepekan Pertempuran di Marawi, Hampir 100 Orang Tewas

Ratusan milisi ISIS bersenjata mengamuk di Marawi, kota berpenduduk muslim terbesar di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik pada 23 Mei 2017. Mereka mengamuk setelah pemerintah Filipina berusaha menangkap pemimpin mereka, Isnilon Hapilon.

Lebih dari 50 milisi ISIS bersenjata masih menguasai pusat kota selama hampir dua pekan. Sejak pertama dimulai, pertempuran itu menewaskan 177 orang, termasuk 120 milisi.

"Bagaimana kita bisa mengatasi pejuang asing ini? Kita harus komprehensif," ujar Ryacudu. Menurut dia, pemerintah harus menemukan cara yang lengkap tapi tetap berhati-hati untuk melawan mesin pembunuh.

Wakil Menteri Pertahanan Filipina Ricardo David mengatakan 1.200 milisi ISIS di Filipina yang disebut Ryacudu adalah informasi baru baginya. "Saya benar-benar tidak tahu, angka saya sekitar 250-400, jauh lebih sedikit," katanya.

Baca: 163 Warga Kristen yang Terjebak Dilindungi Muslim Marawi

Namun David mengatakan ada 40 warga asing di antara ISIS yang bertempur di Marawi. Delapan di antaranya terbunuh oleh pasukan pemerintah. "Intelijen kami memperkirakan ada 40 orang asing yang bertempur dalam insiden Marawi," kata David.

Sebelumnya, pejabat Filipina mengatakan bahwa milisi asing yang dibunuh berasal dari Malaysia, Indonesia, Yaman, Arab Saudi, dan Chechnya. Pejabat Filipina menambahkan, bahwa milisi asing itu menggunakan "saluran belakang" di Laut Sulu dan Celebes di dekat perbatasan Filipina, Indonesia, dan Malaysia untuk memasuki pulau selatan Mindanao dan terhubung dengan kelompok teroris lokal.

"Makanya mereka bisa mengerahkan operasi di daerah Marawi," ujar David tentang milisi ISIS warga asing itu.

CHANNEL NEWS ASIA | MAYA AYU

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya