Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 12:20 WIB

Sinetron Black Rows yang banyak bercerita tentang kehidupan wanita dan anak-anak di bawah otoritas simpatisan ISIS tersebut, merupakan drama televisi pertama yang menampilkan adegan pembunuhan massal dan pemerkosaan. MBC Group/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Dubai—Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron yang menceritakan kehidupan di bawah aturan kekhalifahan kelompok teroris tersebut.

Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu 31 Mei 2017, Shaddad berperan sebagai seorang perempuan yang memutuskan bergabung dengan ISIS di Irak.


Serial televisi yang diilhami kisah nyata tersebut berjudul Black Crows atau Para Gagak Hitam. Film seri itu kini disiarkan stasiun televisi Uni Emirat Arab, Middle East Broadcasting Channel (MBC).

Dalam serial ini Shaddad memerankan seorang perempuan yang bergabung dengan ISIS di Irak setelah 20 tahun gagal mendapatkan suami di kampung halamannya, Kuwait.


Karakter yang diperankan Shaddad berharap bergabungnya dia dengan ISIS bisa menjadi istri salah seorang anggota kelompok itu.


Baca: Sinetron, Senjata Ampuh Arab Saudi Melawan Propaganda ISIS


"Peran yang saya mainkan sangat penting karena menggambarkan betapa mudahnya otak seseorang dicuci untuk bergabung dengan kelompok ekstremis dengan iming-iming alasan yang baik padahal kenyataannya tidak," kata Shaddad.

"Motif dan tujuan utama saya bergabung dengan proyek ini adalah agar bisa mengubah narasi dan menggambarkan kebrutalan ISIS.”

Shaddad pun mengaku tak takut terhadap ancaman pembunuhan itu karena ia dilindungi Tuhan dan pembuatan serial ini juga dijamin oleh pemerintah.

"Terakhir, tujuan saya di sini adalah untuk menghancurkan ISIS dengan talenta yang saya miliki untuk menunjukkan siapa sebenarnya mereka," kata Shaddad.

Serial yang terdiri dari empat episode ini memang disebut menceritakan brutalnya kehidupan di bawah kontrol ISIS. Salah satu adegan menunjukkan ISIS memanfaatkan anak-anak muda untuk memproduksi dan menjual narkoba.

Selain itu, dalam salah satu episodenya, serial itu juga menggambarkan anggota ISIS menyerang serta melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak-anak.

Direktur rumah produksi MBC Group, Ali Jaber, mengatakan perusahaannya tak terkejut jika karyanya ini membuat geram ISIS dan sejumlah simpatisannya.

Jaber mengatakan, pihaknya mengerti konsekuensi yang harus dihadapi dengan menayangkan karyanya ini.

"Orang-orang ISIS tidak perlu alasan menyerang MBC karena kehadiran kami di sini sebagai suara moderat di dunia Arab sangat bertentangan dengan kehadiran mereka," tutur Jabber.


Advertising
Advertising

AL ARABIYA | SITA PLANASARI AQUADINI

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya