WNI Dilaporkan Tewas di Marawi, Begini Tanggapan Kemenlu

Reporter

Selasa, 30 Mei 2017 10:15 WIB

Sebuah senapan diletakkan di samping seorang militer Filipina yang tengah ikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. (Jes Aznar/Getty Images)

TEMPO.CO, Manila—Pertempuran yang memanas di Marawi antara kelompok Maute berafiliasi dengan ISIS dengan militer Filipina tak hanya menelan korban jiwa warga setempat.


Pertempuran tersebut juga dilaporkan menelan korban seorang warga negara Indonesia (WNI). Laporan ini pun telah terdengar oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.


Baca: Umat Muslim Lindungi Warga Kristen Marawi dari Kelompok Maute


"Benar kami mendapatkan informasi dari Angkatan Bersenjata Filipina mengenai adanya WNI yang menjadi korban," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Senin lalu.


"Namun kami belum bisa memverifikasi informasi tersebut," ujar Iqbal.


Advertising
Advertising

Sebelumnya dikabarkan enam anggota kelompok Maute, termasuk tiga warga Malaysia dan seorang warga Indonesia, dikabarkan tewas saat tentara Filipina menggelar operasi untuk mengusir mereka keluar dari Marawi.


Al Jazeera mengutip pernyataan juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla yang mengatakan teroris asing termasuk di antara mereka yang tewas dalam pertempuran di Marawi.


Menurut Padilla, setidaknya 31 anggota kelompok militan telah terbunuh sejauh ini. "Beberapa dari mereka adalah warga Malaysia, Singapura, Indonesian dan sejumlah warga Arab."


Baca: Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi


Jaksa Agung Muda Filipina Jose Calida mengatakan bahwa anggota kelompok militan domestik kini telah menyerap ideologi ISIS. "Mereka ingin menjadikan Mindanao bagian dari kekhalifahan."


Panglima militer Filipina Jenderal Eduardo Ano mengatakan kepada The Associated Press bahwa kelompok Maute berniat membumihanguskan Marawi dan membunuh sebanyak mungkin warga Kristen yang mengungsi di Kota Iligan saat Ramadan ini.


“Mereka lemah,” ujar Ano merujuk pada milisi Maute itu pada Selasa 30 Mei 2017. Namun hingga hari ini milisi Maute yang sebagian besar masih berusia remaja, masih mampu bertahan menghadapi gempuran militer Filipina.


Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute berperang untuk menguasai Kota Marawi selama sepekan terakhir. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.


Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi lebih dari 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS.


AL JAZEERA | AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

7 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

18 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

21 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

21 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

22 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

24 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

24 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

29 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya