Umat Muslim Lindungi Warga Kristen Marawi dari Kelompok Maute

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 10:15 WIB

Warga meninggalkan tempat tinggalnya usai selama tiga hari militan Maute menguasai kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. Guna memukul mundur kelompok Maute, pemerintah Filipina mengerahkan sejumlah tentara beserta kendaraat berat menuju kota Marawi. AP Photo

TEMPO.CO, Marawi—Pertempuran sengit di Kota Marawi, Mindanao, Filipina selatan, ternyata tak melunturkan toleransi antar umat beragama.


Wakil Gubernur Provinsi Lanao del Sur, Mamintal Adiong, Jr., membenarkan kabar bahwa 39 penduduk Kristen Kota Marawi yang terjebak dalam baku tembak antara militer Filipina dan Kelompok Maute, diselamatkan oleh sekelompok warga desa Muslim.


Penyelamatan ke-39 orang itu menurut Adiong diprakarsai seorang pejabat lokal beragama Islam, Salma Jayne Tamano.


Baca: Sepekan Pertempuran di Marawi, Hampir 100 Orang Tewas


"Ini adalah kisah yang bagus tentang persatuan umat Muslim dan Kristen yang layak dibagikan ke seluruh dunia," ujar Adiong.


Advertising
Advertising

Adiong menambahkan, dia mengucapkan terima kasih kepada warga Muslim yang melindungi 39 warga Kristen itu dari marabahaya yang mengintai.


Sementara itu, kepala kepolisian Lanao del Sur, Oscar Nantes mengatakan, ke-39 orang itu selama lebih dari 36 jam bersembunyi tanpa mengonsumsi makana setelah kelompok Maute menyerbut Marawi.


Nantes mengatakan, tim penyelamat yang dipimpin Tamano juga menyelamatkan dua tetua Muslim yang memberikan perlindungan kepada 39 orang itu di kediaman mereka.


Kini para warga yang kelaparan itu sudah mendapatkan makanan dan tim kesehatan tengah mengevaluasi kesehatan mereka.


Namun laporan Reuters menyebutkan hingga kini Maute belum membebaskan sandera yang terdiri atas pastur dan jemaat Katedral yang diserbu kelompok Maute pada Sabtu pekan lalu.


Bagi warga minoritas Kristen di Marawi, kehidupan di kota itu memang penuh kedamaian dan toleransi.


"Kami tidak menganggap diri kami Muslim atau Kristen, kami hanya teman," ujar Dela Pena, warga Kristen yang tinggal selama 17 tahun Marawi. Kini ia terpaksa mengungsi ke Kota Iligan, 37 kilometer dari Marawi.


Baca: Delapan Jasad Disertai Tulisan 'Munafik' Ditemukan di Marawi


Sementara itu, Gubernur Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Mujiv Hataman menyebut anggota kelompok Maute telah kehilangan kendali di Marawi. Dia juga mengatakan agar kelompok-kelompok militan yang pro-ISIS agar menggunakan bulan Ramadan sebagai sarana mengevaluasi diri.


Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute berperang untuk menguasai Kota Marawi selama sepekan terakhir. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.


Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi mendekati 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS.


THE PHILIPPINE STAR | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

37 menit lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

7 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

18 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

21 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

21 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

22 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

24 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

24 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

29 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya