Milisi ISIS dalam Pertempuran Marawi Ternyata Masih Remaja

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 09:45 WIB

Sejumlah warga melarikan diri setelah pertempuran antara tentara dengan militan di Marawi, Filipina. AP

TEMPO.CO, ILIGAN CITY – Misili kelompok Maute yang terafiliasi dengan ISIS dalam pertempuran dengan pasukan Filipina di Marawi, ternyata masih berusia remaja. Hal ini diungkapkan warga yang mengungsi kepada The Inquirer, Senin 29 Mei 2017.


Bahkan penduduk memprediksi usia milisi termuda sekitar 13 tahun.


“Mereka masih berusia remaja. Dan mereka menerima perintah dari pemuda berusia pertengahan 20-an,” kata Norma, seorang pegawai pemerintah Marano.


Baca: Delapan Jasad Disertai Tulisan 'Munafik' Ditemukan di Marawi


“Karena itu saya memanggil mereka orak (anak laki-laki;red) saat berbincang di sela-sela mengungsi dari Marawi sehari setelah pertempuran dimulai,” ujar perempuan berusia 50 tahun itu.


Advertising
Advertising

Norma mengatakan dirinya sempat menjadi bahan tertawaan para milisi remaja itu ketika terkejut mendengar bunyi tembakan.


“Bagi mereka ini seperti permainan,” tutur Norma.


Saat dirinya menyelamatkan diri bersama keluarga, Norma juga menyaksikan sekelompok milisi remaja yang bergabung dalam “Kelompok Hitam”, merujuk pada bendera ISIS, menjarah sebuah minimarket.


“Para remaja ini asyik menjarah sementara komandan mereka duduk-duduk sambil meminum minuman soda.”


Faridah, salah satu warga kota Butig, Marawi, yang turut mengungsi, juga sempat berbincang dengan para milisi remaja itu.


Ia berusaha membujuk para remaja untuk keluar dari kelompok Maute. Namun mereka menolak dan mengatakan,” Jalan jihad ini adalah cara tercepat menuju surga.”


Baca: Sepekan Pertempuran di Marawi, Hampir 100 Orang Tewas


Faridah sangat sedih mendengar penolakan itu. “Saya ragu mereka paham tentang konsekuensi aksi ini. Keberanian usia muda mereka diperalat untuk mencapai tujuan yang mereka sendiri tidak mengerti.”


Pemerintah Otonom Muslim Mindanao mencatat ada 42.142 warga yang terpaksa mengungsi sejak Sabtu lalu.


Sekitar 30.600 orang kini menempati pusat pengungsian sementara 11.500 warga lainnya mengungsi ke tempat kerabat di luar Marawi.


Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute berperang untuk menguasai Kota Marawi selama sepekan terakhir. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.


Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi mendekati 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS.


INQUIRER | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

7 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

18 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

21 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

21 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

22 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

24 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

24 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

29 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya