Pilpres Iran, Pertarungan Garis Keras dan Moderat

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 16:55 WIB

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Mojahedin.org

TEMPO.CO, Teheran - Pemilihan presiden atau pilpres Iran akan digelar Jumat, 19 Mei 2017, waktu setempat, bakal seru karena menampilkan dua tokoh penting, Hasan Rouhani dan Ebrahim Raisi, dalam kepemimpinan Iran. Mereka berasal dari kubu garis keras dan moderat.

Sejumlah media Barat menyebut inkumben Presiden Rouhani, 68 tahun, yang sekarang berjuang merebut jabatan kedua mewakili kelompok moderat. Rouhani tidak hanya mendapatkan dukungan dari kalangan elite dan kelas menengah, melainkan juga kaum muda dan perempuan Iran.

Baca juga: Jajak Pendapat, Rouhani Bakal Menang di Pemilihan Presiden Iran

Lihat saja, bagaimana kaum muda perempuan Iran berbondong-bondong mendatangi pusat kampanye Rouhani dengan mobil maupun jalan kaki. Mereka gegap gempita turun ke jalan meneriakkan dukungannya terhadap presiden bermuka resik.

"Rouhani membawa Iran ke pentas dunia dengan wajah sejuk, sepakat dengan perjanjian nuklir bersama Barat. Dengan demikian, Iran bebas dari sanksi ekonomi," tulis USA Today.

Namun sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, kesepakatan nuklir antara Iran dengan Barat mulai goyah. Niat baik Rouhani mengurangi nuklirnya diragukan.

Baca juga: Pemilu Iran, Ali Khamenei Tak Peduli Siapa Jadi Presiden

Trump memerintahkan kepada pejabatnya membongkar kembali kesepakatan nuklir dengan Iran yang diteken pada 2015. "Ini kesepaktan paling buruk dalam sejarah," kata Trump.

Kecurigaan Barat seperti menjadi senjata kuat bagi calon presiden Iran dari kelompok garis keras yang diwakili oleh Ebrahim Raisi. Menurut kubu garis keras, Rouhani terlalu lunak terhadap Barat. Kendati sanksi ekonomi telah dicabut oleh Barat namun tidak banyak membantu perekonomian negeri Mullah itu.

Raisi, seorang ulama berusia 56 tahun, mendapatkan sokongan dari kaum konservatif yang memegang kendali negara. Dia dikenal dekat dengan Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

Dalam berbagai kesempatan dan kampanye, Raisi bersumpah akan menciptakan jutaan pekerjaan bagi warga Iran, memberikan dana bantuan kepada kaum miskin dan mengatasi kelesuan ekonomi Iran serta pengangguran yang mencapai 12,7 persen.

Baca juga: Hasil Pemilu Iran Diumumkan Secara Bertahap

"Pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, investasi asing sebagaimana dijanjikan Rouhani hasil dari kesepakatan nuklir tidak menetes sama sekali ke rakyat biasa," kata Raisi.

Dia menambahkan, "Rouhani berjanji seluruh sanksi akan dicabut, tetapi adakah perubahan di kalangan masyarakat bawah?"

Pendukung Raisi yang juga wali kota Teheran, Mohammed Baqer Qalibaf, bersuara lantang. Calon presiden yang mengundurkan diri dan berbalik mendukung Raisi ini mengatakan, negara saat ini dihadapkan pada masalah krisis ekonomi, pengangguran, resesi dan inflasi.

"Pohon yang tidak menghasilkan buah dalam empat tahun tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif di masa depan," sindirnya kepada Rouhani.

Sekitar 56 juta dari 80 juta penduduk Iran pada Jumat, 19 Mei 2017, akan berduyun-duyun menuju bilik suara untuk menentukan siapa pemimpin mereka empat tahun ke depan. Apakah Rouhani atau Raisi, mari lihat usai penghitungan suara berakhir.

USA TODAY | TASNIM | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

15 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

3 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

4 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya