Chelsea Manning, Pembocor Data Rahasia Terbesar Amerika, Bebas

Reporter

Rabu, 17 Mei 2017 22:56 WIB

Bradley Manning dikawal menuju mobil setelah sidang militer di Fort Meade, Md, Amerika (20/8). Setelah dijatuhi hukuman selama 35 tahun karena membocorkan rahasia negara ke Wikileaks, ia berencana mengubah identitasnya menjadi perempuan dengan nama Chelsea E. Manning. (AP Photo/Patrick Semansky)

TEMPO.CO, Washington -Chelsea Manning, mantan tentara Amerika Serikat yang dibui karena terbukti bersalah membocorkan data rahasia ke WikiLeaks, bebas.

Manning yang dihukum 35 tahun penjara di penjara militer Fort Leavenworth di Kansas, bebas lebih cepat setelah Barack Obama di akhir pemerintahannya mengurangi hukuman Manning menjadi 7 tahun. Itu artinya masa hukuman Manning berakhir 17 Mei 2017.

Baca juga: Jelang Lengser, Obama Kurangi Hukuman Pembocor WikiLeaks

Pembebasan Manning, 29 tahun, disambut oleh para pendukungnya. Mereka mengumpulkan uang agar Manning dapat menjalani hidup barunya sebagai mantan terpidana dan transjender. Lebih dari US$ 135 ribu atau sekitar Rp 1,7 miliar berhasil dikumpulkan.

Manning dihukum setelah membocorkan data tentang perang di Irak dan Afganistan termasuk video helikopter Apache yang menembaki sekelompok pemberontak di Baghdad, Irak. Dua jurnalis Reuters tewas.

Manning juga membocorkan dokumen tentang para tahanan di penjara militer Guantanamo Bay dan sekitar 250 ribu data elektronik Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Baca juga: Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak

Kasus pembocoran dokumen rahasia yang dilakukan Manning merupakan yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Obama mengampuni Manning dengan mengurangi hukumannya. Adapun Presiden Donald Trump menudingnya sebagai pengkhianat.

Setelah menjalani hidup di penjara, Manning yang awalnya bernama Bradley Manning kemudian mengubah namanya menjadi Chelsea Manning dan mengaku sebagai wanita. Manningpun disebut sebagai transjender paling tinggi kedudukannya di Amerika Serikat.

Dalam satu wawancara dengan ABC News, Manning mengatakan penghargaannya kepada pendukungnya yang luar biasa dari seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Kenapa Manning, Pembocor Rahasia AS Dipuja Transjender?

"Karena saya membangun kembali hidup saya, maka saya mengingatkan diri saya untuk tetap mengingat masa lalu. Masa lalu akan selalu mempengaruhi saya dan saya akan tetap mengenangnya tentang bagaimana permainan itu hanya sebagai titik awal saya , bukan menjadi tujuan akhir saya," kata Manning.

Sejumlah pendukungnya pun memberikan pujian kepada Manning di antaranya aktivis transjender dan hak-hak sipil, Chase Strangio.

"Chelsa merupakan sosok yang telah mengambil resiko sangat besar dan membayar biaya yang sangat mahal bagi dirinya untuk sesuatu yang dia pikir hal ini sangat baik bagi masyarakat," kata Strangio, jaksa di Serikat Hak-hak Kemerdekaan Sipil Amerika sekaligus aktivis transjender seperti dikutip dari Washington Post, 17 Mei 2017.

WASHINGTON POST | MARIA RITA

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

18 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya