Rudal Patriot merupakan sistem pertahanan udara jarak jauh segala cuaca dan telah terbukti keampuhannya dalam perang Irak, pada 2003. Patriot menggunakan radar AN/MPQ-53 yang dapat mendetkesi hingga 100 km. Radar ini sanggup mendeteksi 100 target yang berbeda dan mengendalikan sembilan rudal secara bersamaan.raytheon.com
TEMPO.CO, Washington- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai berkisar US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 26,6 triliun.
"Persetujuan penjualan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatan keamanan sekutu penting, dan berlanjut pada stabilitas politik dan perkembangan ekonomi di Timur Tengah," ujar Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dalam pernyataannya seperti dikutip dari Al Arabiya, 12 Mei 2017.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menjelaskan, pemerintah Uni Emirat Arab telah mengajukan permohonan untuk membeli 60 rudal Patriot dan 100 rudal Patriot pendukung. Selain itu, Uni Emirat Arab juga mengajukan pembelian sejumlah perlengkapan militer lainnya.
Uni Emirat Arab termasuk satu dari lima pembeli perlengkapan militer terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Empat lainnnya adalah Arab Saudi, Aljazair, Mesir dan Irak, seperti dikutip dari Guardian pada 23 April 2015. Dan, Arab Saudi merupakan pengimpor senjata terbesar di dunia.
Pembelian senjata produk Amerika Serikat dikaitkan dengan merebaknya konflik kekerasan melawan ISIS di Timur Tengah dan Afrika.