Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 20:08 WIB

Rudal Patriot merupakan sistem pertahanan udara jarak jauh segala cuaca dan telah terbukti keampuhannya dalam perang Irak, pada 2003. Patriot menggunakan radar AN/MPQ-53 yang dapat mendetkesi hingga 100 km. Radar ini sanggup mendeteksi 100 target yang berbeda dan mengendalikan sembilan rudal secara bersamaan.raytheon.com

TEMPO.CO, Washington- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai berkisar US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 26,6 triliun.

"Persetujuan penjualan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatan keamanan sekutu penting, dan berlanjut pada stabilitas politik dan perkembangan ekonomi di Timur Tengah," ujar Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dalam pernyataannya seperti dikutip dari Al Arabiya, 12 Mei 2017.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menjelaskan, pemerintah Uni Emirat Arab telah mengajukan permohonan untuk membeli 60 rudal Patriot dan 100 rudal Patriot pendukung. Selain itu, Uni Emirat Arab juga mengajukan pembelian sejumlah perlengkapan militer lainnya.

Uni Emirat Arab termasuk satu dari lima pembeli perlengkapan militer terbesar di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Empat lainnnya adalah Arab Saudi, Aljazair, Mesir dan Irak, seperti dikutip dari Guardian pada 23 April 2015. Dan, Arab Saudi merupakan pengimpor senjata terbesar di dunia.

Pembelian senjata produk Amerika Serikat dikaitkan dengan merebaknya konflik kekerasan melawan ISIS di Timur Tengah dan Afrika.

AL ARABIYA | GUARDIAN | MARIA RITA

Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Takut, Buah Melon ini Terpaksa Dibawa ke Ulama

3 November 2016

Warga Takut, Buah Melon ini Terpaksa Dibawa ke Ulama

Warga Uni Emirat Arab menemukan buah melon yang diyakini terkutuk, sehingga polisi terpaksa membawanya ke ulama.

Baca Selengkapnya