Macron Terpilih Jadi Presiden, Ini Komentar Warga Prancis

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 23:00 WIB

Presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron setelah menyampaikan pidato kemenangannya dalam pemilihan presiden 2017 di Paris, Prancis, 7 Mei 2017. Macron menang dengan 66,06 persen suara mengalahkan Marine Le Pen yang meraih 33,04 suara. REUTERS/Thomas Samson

TEMPO.CO, Paris - Emmanuel Macron memenangkan perebutan kursi Presiden Prancis setelah mengalahkan Marine Le Pen pada pemilihan umum Ahad, 7 Mei 2017.


Pada pesta demokrasi tersebut, Macron, 39 tahun, meraih 65 persen suara, sedangkan Le Pen, 47 tahun, mendapatkan 35 persen suara.

Ini komentar warga di Aulnay-sous-Bois, daerah pinggiran sebelah timur laut Paris dan Menilmontant.

Junior, 33 tahun, sopir
Saya tidak memilih baik pada putara pertama maupun kedua. Saya merasa tidak terwakili oleh kedua calon. Saya memilih Francois Hollande pada pemilihan umum sebelumnya.

Warga Prancis harus bisa bekerja, pergi ke sekolah, memiliki akses pekerjaan dan pendidikan.

Ben Fikih, 75 tahun, pensiunan
Kemenangan macron dapat memberikan harapan bagi Prancis. Dia adalah presiden paling muda yang pernah kami miliki. Tuhan menyertainya. Saya berharap dia memilih dengan cara bermartabat, persaudaraan dan kebebasan.

Saya tak begitu kenal Macron, tetapi dia adalah harapan bagi rakyat Prancis. Ada jutaan imigran di sini bercampur dengan warga Prancis.

Marine Le Pen memiliki wajah seperti buah jeruk, dia seperti seekor kalajengking. Dia dapat menggigitmu. Dia seorang rasis. Bagi banyakoang, rasisme disembunyikan, tetapi dia tidak.

Djonar, Sopir
Saya memilih abstein pada putaran pertana. Pada putaran kedua kemarin memilij Marine. Saya tidak kenal Macron, saya tidak tahu siapa dia. Saya hanya mendengar tentang dia pada pemilihan ini, itupun tidak jelas dia memihak siapa.

Marine tidak menyukai imigran, tetapi saya bukan pendatang. Saya tidak takut sama sekali terhadap dia. Orang tua saya imigran, mereka memilih Macron.

Itulah apa yang kami sebut dengan kebebasan berekspresi. Saya tidak kecewa dia kalah. Saya tidak berpikir salah satu dari mereka dapat melakukan banyak hal untuk Prancis.

Manar, Bekerja di Toko Roti
Saya tidak memilih. Tidak ada satupun mewakili saya. Saya tidak ingin Ler Pen menang, tetapi apa yang ditawarkan Macron tidak menanggapi masalah yang menjadi kepedulian saya.

Pada putaran pertama, saya memilih Jean-Luc Melenchon. Saya merasa lega macron menang, meskipin dia bukan pilihan saya.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

7 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

20 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

27 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

30 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya