Korea Utara Bandel, Kongres Amerika Serikat Loloskan Sanksi Baru

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 14:10 WIB

Kapal selam nuklir USS Michigan tiba di pelabuhan Busan, Korea, 25 April 2017. Amerika Serikat mengirim gugus tugas kapal induk Carl Vinson setelah Korea Utara beberapoa kali melakukan peluncuran rudal balistik. Jo Jung-ho/Yonhap via AP

TEMPO.CO, Washington - Parlemen Amerika Serikat atau Kongres telah menyetujui sanksi terbaru terhadap Korea Utara, khususnya menyangkut industri perkapalan dan buruh ilegal dari negara itu.


Keputusan diambil setelah ketegangan berkelanjutan kedua negara yang dipicu program uji senjata balistik dan nuklir Korea Utara.


Rancangan undang-undang ini bertujuan menggagalkan ambisi Korea Utara dengan membatasi penyaluran uang kepada rezim itu, yang digunakan untuk membiayai program.


Baca: Korea Utara Tembakkan Nuklir Jika Agresi Amerika Berlanjut


Sanksi itu menghalangi kapal Korea Utara atau negara yang menolak mematuhi pembatasan Perserikatan Bangsa-Bangsa beroperasi di perairan AS atau berlabuh di pelabuhan di negara itu.


Advertising
Advertising

Sementara itu, produk diproduksi oleh buruh paksa, khususnya dari Korea Utara, juga dilarang memasuki Amerika Serikat. Setiap negara yang mempekerjakan pekerja dari Korea Utara juga dikenai sanksi itu berdasarkan Akta Kuasa Ekonomi Bencana Nasional.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Ed Royce, mengatakan rezim Korea Utara memperoleh uang miliaran setiap tahun, ketika rakyat mereka yang bekerja di luar negeri mengirim gaji diterima ke Pyongyang.

"Uang inilah yang digunakan oleh Kim Jong-un untuk mengembangkan program senjata dan nuklir, selain digunakan untuk membayar gaji jenderal militer untuk membeli kesetiaan mereka terhadap rezimnya yang kejam."

Ini adalah informasi diungkapkan rakyat negara itu yang membelot, maka mari kita kecilkan dompetnya , "katanya.


Baca: Amerika Ingin Masalah Korea Utara Diselesaikan Melalui Diplomatik

Seperti yang dilansir Fox News Jumat 5 Mei 2017, RUU tersebut disetujui setelah mendapat dukungan dari 419 anggota parlemen dan hanya satu yang menolaknya. Selanjutnya RUU akan diserahkan ke Senat untuk disetujui menjadi UU.

Uji coba rudal balistik dan nuklir Korea Utara dilarang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa karena dipandang sebagai pelanggaran hukum internasional. Serangkaian sanksi telah diberikan sebelumnya, namun belum bisa mengekang pengembangan nuklir Pyongyang.

Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan adalah negara yang paling merasa terancam dengan nuklir Korea Utara. Sehingga telah meningkatkan ketegangan yang berlanjut pada ancaman penggunaan kekuatan militer.

Presiden Donald Trump telah mengirim kapal selam bertenaga nuklir dan armada laut penggempur yang dipimpin kapal induk USS Carl Vinson ke perairan Korea.


Korea Utara pekan lalu juga melakukan latihan tembak-menembak berskala besar di pantai timurnya dan mengatakan akan menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan armada laut Amerika Serikat tersebut.

FOX NEWS | THE HILL | CHICAGO TRIBUNE | YON DEMA

Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

6 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

6 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

7 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

11 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

12 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

13 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

22 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya