Kematian Hakim Muslim AS, Polisi Selidiki Kemungkinan Pembunuhan

Reporter

Kamis, 20 April 2017 09:15 WIB

Hakim Sheila Abdus-Salaam. Hans Pennink/AP

TEMPO.CO, New York—Kepolisian Kota New York kini menyelidiki kemungkinan pembunuhan dalam kematian hakim Muslim pertama Amerika Serikat, sepekan setelah jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Hudson.


Seperti dilansir The Independent, Rabu 19 April 2017, Sheila Abdus-Salaam, 65 tahun, adalah perempuan Afrika Amerika pertama yang menjabat sebagai hakim di pengadilan banding New York, sekaligus muslim pertama yang menjabat sebagai hakim di Negeri Abang Sam.


Jasad Sheila ditemukan di sungai di wilayah Manhattan pada Rabu petang pekan lalu. Ia terakhir berbicara kepada suaminya pada Senin malam dan dengan asistennya pada Selasa.


Baca: Hakim Wanita Muslim Pertama New York Tewas Mengambang di Sungai


Saat ditemukan, kepolisian New York menyatakan jasad Sheila masih berpakaian lengkap dan tidak menunjukkan adanya indikasi luka yang disebabkan tindak kriminal.


Advertising
Advertising

Polisi kemudian menduga motik kematiannya karena bunuh diri, apalagi setelah mendengar bahwa ibunda dan saudara lelakinya baru saja meninggal saat Paskah tahun lalu. Saudara lelakinya tewas karena bunuh diri.


Namun polisi kini membuka kemungkinan kematiannya karena hal mencurigakan, termasuk pembunuhan, karena tidak ada tanda-tanda bunuh diri.


“Meski belum ada tanda-tanda kejahatan, tapi kami juga tidak menemukan tanda bunuh diri. Kami berharap jika ada pihak yang mengetahui ihwal kematian Hakim Abdus-Salaam, tolong segera melapor,” kata juru bicara NYPD, Stephen Davis kepada ABC7NY.


Kepolisian New York pun melalui akun Twitter resminya meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang kematian Sheila, agar menghubungi kantor polisi.


Harian New York Post melaporkan penyelidik kini tengah mempelajari kamera pengawas yang berada di dekat toko dan pemukiman tempat hakim lulusan Columbia Law School itu tinggal.


Seorang sumber kepolisian mengatakan tidak ada upaya masuk paksa ke dalam apartemen Sheila di Harlem.


Hasil otopsi tidak resmi juga menunjukkan adanya air di dalam paru-paru korban dan memar di sekitar leher, tetapi matanya tidak menunjukkan ciri khas korban dicekik.


Sheila memulai karirnya sebagai jaksa di East Brooklyn Legal Services dan kemudian menjadi hakim selama 14 tahun di pengadilan Manhattan. Ia kemudian ditunjuk sebagai hakim pengadilan banding Negara Bagian New York pada 2013.


AP | THE INDEPENDENT | THE NEW YORK POST | SITA PLANASARI AQUADINI









Berita terkait

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

2 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

4 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

6 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

16 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

20 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

21 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya