Terpuruk di Irak, ISIS Minta Bantuan Al-Qaeda  

Reporter

Selasa, 18 April 2017 16:19 WIB

Sejumlah mobil yang hancur diantara bangunan setelah pertempuran antara pasukan Irak dan militan ISIS di Mosul, Irak, 16 Maret 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Baghdad - Wakil Presiden Irak Ayad Allawi menyatakan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS terpuruk dan berupaya meminta bantuan kelompok teroris Al-Qaeda.

Allawi mendapatkan informasi itu dari intelijennya bahwa dua kelompok teror tersebut tengah berbicara terkait dengan kemungkinan beraliansi.

Baca juga: Pemimpin ISIS, Al-Baghdadi, Akui Kalah di Irak

“Perundingan telah dimulai. Ada sejumlah dialog antara utusan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dan utusan pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri," kata Allawi, seperti dilansir Sydney Morning Herald pada Selasa, 18 April 2017.

Namun Allawi menuturkan masih belum jelas bentuk kerja sama seperti apa yang dibicarakan dua kelompok tersebut.

Baca juga: Kuburan Massal Kekejaman ISIS Ditemukan di Irak

ISIS awalnya terbentuk dengan menjadi cabang Al-Qaeda di Irak pada 2004, tapi kemudian memisahkan diri dari kelompok induknya. Malah keduanya menjadi saingan, terutama terkait dengan masalah perekrutan anggota dan penggalangan dana.

Dua organisasi ekstremis ini memiliki garis ideologis, taktis, dan generasi berbeda. Al-Qaeda lebih menarik perhatian milisi dewasa. Sedangkan ISIS kerap menarik generasi muda yang telah diradikalisasi.

Baca juga: Kabur Dari Mosul, Al-Baghdadi Dibantu 17 Pengebom Bunuh Diri

Militer Irak menyatakan baru-baru ini ISIS telah kehilangan lebih dari tiga perempat wilayah yang selama ini dikuasainya di Irak sejak musim panas 2014.

Pasukan Irak yang didukung koalisi pimpinan Amerika Serikat memulai serangan besar untuk merebut kembali Mosul pada Oktober 2016. Sejak itu, pasukan Irak dan koalisi perlahan-lahan mampu merebut kembali Mosul, ibu kota de facto ISIS di Irak.

Tapi Allawi memperingatkan bahwa merebut kembali Mosul tidak akan menjadi akhir dari perjuangan melawan ISIS di negaranya.

SYDNEY MORNING HERALD | REUTERS | DW | YON DEMA




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

43 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya