Memanas dengan AS, Korea Utara Lanjutkan Uji Rudal Secara Berkala

Reporter

Selasa, 18 April 2017 02:50 WIB

Puguksong-2 merupakan rudal balistik jarak menengah Korea Utara yang telah diujicobakan pada Februari 2017. Rudal ini mampu menjangkau target sejauh 500 km. Puguksong-2 merupakan rudal satu tingkat berbahan bakar padat.Rudal ini diluncurkan dari transporter-erector-launcher (TEL), sehingga mempunyai mobilitas yang tinggi. KCNA/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara berencana melanjutkan uji rudal secara berkala di tengah memanasnya tensi dan ketegangan dengan Amerika Serikat. “Kami akan melakukan uji rudal secara berkala, mingguan, bulanan, dan tahunan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Han Song-Ryol sebagaimana dilansir BBC, Senin, 17 April 2017.

Han Song-Ryol mengatakan Pemerintah Korea akan perang habis-habisan apabila Amerika Serikat mengambil tindakan militer. Belum lama ini, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence memperingatkan Korea Utara agar tidak menguji kesabaran mereka. Dia mengatakan kesabaran negaranya dengan Korea Utara berakhir.

Baca: Pence Ingatkan Korea Utara Tak Uji Kesabaran Amerika

Pence tiba di Seoul pada Ahad lalu, setelah Korea Utara gagal meluncurkan rudalnya. Ketegangan antara AS dan Korea Utara meningkat setelah Pyongyang meluncurkan rudal pada Ahad lalu. Setelah uji rudal gagal, penasihat kebijakan luar negeri Gedung Putih mengatakan uji senjata tersebut merupakan rudal jarak menengah yang meledak 4-5 detik setelah diluncurkan dari kota pelabuhan timur.

Pada kunjungan mendadak ke perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara kemarin, Pence menyampaikan komentar tajam bahwa AS akan mengambil langkah-langkah ekstrem agar memaksa Pyongyang mengakhiri program senjata nuklirnya.

“Kami ingin melihat Korea Utara meninggalkan langkah sembrononya soal pengembangan senjata nuklir. Selain itu penggunaan dan pengujian rudal balistik yang terus-menerus dinilai tidak dapat diterima,” ujar Pence.

Baca: Sejarah Program Senjata Nuklir Korea Utara

Pence meminta Cina, yang telah lama dianggap sekutu Korea Utara, menggunakan “pengungkit yang luar biasa” untuk membujuk negara isolasionis itu untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Adapun sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat ditanyakan soal pesannya untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dia hanya menjawab, “jaga sikap.”

Sementara itu, pada konferensi pers di Perserikatan Bangsa-Bangsa lalu, Duta Besar Korea Utara Kim In-ryong, mengkritik serangan rudal Amerika Serikat di Suriah yang menargetkan pangkalan militer setelah serangan kimia baru-baru ini. Dia mengatakan AS telah mengganggu perdamaian dunia dan stabilitas dengan logika seperti gangster.

BBC | INDEPENDENT | LARISSA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

16 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

18 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya