Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Program Senjata Nuklir Korea Utara

image-gnews
Seorang pria berjalan melewati TV yang sedang menyiarkan rekaman peluncuran rudal Korea Utara di stasiun kereta di Seoul, 5 April 2017. Korea Utara meluncurkan rudal balistik, saat Amerika Serikat dan Tiongkok bertemu dengan agenda pembicaraan senjata nuklir Korea Utara, pada 5 April 2017. AFP/JUNG Yeon-Je
Seorang pria berjalan melewati TV yang sedang menyiarkan rekaman peluncuran rudal Korea Utara di stasiun kereta di Seoul, 5 April 2017. Korea Utara meluncurkan rudal balistik, saat Amerika Serikat dan Tiongkok bertemu dengan agenda pembicaraan senjata nuklir Korea Utara, pada 5 April 2017. AFP/JUNG Yeon-Je
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Mata dunia kini tertuju ke Korea Utara, menyusul rencana uji coba peluncuran senjata nuklir keenamnya. Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang serta Cina telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi hal itu.

Berbagai sanksi dan upaya negosiasi untuk mengekang program nuklir negara komunis itu selama ini telah gagal. Negara pimpinan Kim Jong-un tersebut tetap melanjutkan programnya.

Baca juga: Pence Ingatkan Korea Utara Tak Uji Kesabaran Amerika

Berikut jejak sejarah program pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

1950an - Program nuklir Korea Utara dimulai.
Uni Soviet dilaporkan membantu Korea Utara untuk mengembangkan program nuklir sebagai sumber energi.

1969 - Korea Utara mengembangkan senjata nuklir.
Intelijen Cina melaporkan temuan indikasi Pyongyang berupaya untuk membangun senjata nuklir.

1974 - Bergabung dengan Badan Energi Atom.
Korea Utara bergabung dengan Badan Energi Atom Internasional atau IAEA dan mengizinkan badan pengawal internasional memeriksa pekerjaannya.

Baca juga: Semenanjung Korea Tegang, Jepang Segera Evakuasi 57 Ribu Warganya

1985 - Menandatangani perjanjian NPT
Pyongyang menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir atau NPT setelah Rusia menjelaskan bahwa pengembangan nuklir Korea Utara bertujuan untuk menjadi sumber energi terutama listrik.

1986 - Reaktor Nuklir Yongbyon mulai beroperasi.
Reaktor nuklir Korea Utara di Yongbyon mulai beroperasi. Di tempat itu Korea Utara melakukan pengayaan uranium dan fasilitas itu dapat memproduksi plutonium yang akan dijadikan senjata.

1993 - Korea Utara keluar dari NPT.
Pyongyang keluar dari keanggotaan NPT setelah menolak memberikan rincian program nuklirnya kepada IAEA.

1994 - Menandatangani Agreed Framework.
Korea Utara dan Amerika Serikat menandatangani Agreed Framework. Pyongyang setuju untuk membekukan program reaktor nuklinya dan mengembalikan sumber energi kepada energi fosil serta berupaya menormalisasi hubungan politik dan ekonomi dengan Barat. Korea Utara juga setuju mematuhi kewajiban IAEA.

1998 - Klaim situs nuklir rahasia.
Amerika Serikat mengklaim Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir di situs rahasia.

Baca juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal, Tapi Gagal

2002 - Melanggar Agreed Framework
Bertentangan dengan perjanjian yang dibuat dengan Amerika Serikat pada 1994, Korea Utara kembali ketahuan melakukan pengayaan uranium dan pengembangan teknologi plutonium. Korea Utara mengatakan kepada diplomat Washington bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir.

April 2003 - Kembali menarik diri dari NPT

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agustus 2003 - Menolak menghentikan program pengembangan senjata nuklir.
Perundingan enam negara di Beijing yang diikuti Cina, Korea Utara, Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia dan Jepang. Washington meminta pembongkaran dan menghentikan program nuklir Korea Utara, namun Pyongyang menolak.

Februari 2005 - Menyatakan kepemilikan senjata nuklir
Korea Utara secara terbuka menyatakan memiliki senjata nuklir dan menarik diri dari pembicaraan enam pihak.

Baca juga: Korea Utara Siap Tembakan Nuklir ke Amerika Serikat

September 2005 - Setuju membatalkan program nuklirnya, Korea Utara kembali bergabung dengan NPT
Korea Utara setuju menerima kesepakatan pembicaraan enam pihak yang akan membongkar semua senjata nuklir yang ada dan fasilitas produksi nuklir, bergabung kembali dengan NPT dan memungkinkan IAEA kembali melakukan inspeksi.

Oktober 2006 - Uji coba senjata nuklir pertama
Meskipun telah menyepakati mengehntikan pengembangan senjata nuklir, namun pada saat itu Korea Utara tiba-tiba melakukan uji coba penembakan nuklir pertamanya. Kekuatan ledakan itu diperkirakan kurang dari satu kiloton dan peringatan uji coba diumumkan hanya 20 menit sebelum nuklir diluncurkan.

Pada bulan yang sama dan di tahun yang sama, Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek. Kekuatan ledakan nuklir hampir mendekati lima kiloton.

Februari 2013 - Uji coba nuklir ketiga.
Ledakan bawah tanah di situs uji coba nuklir Punngye-ri Korea Utara terdeteksi, dengan para ahli memperkirakan ukuran ledakan di antara 6 dan 7 kiloton.

April 2015 - Bukti Rekator Nuklir Yongbyon kembali dibangun.
Gambar satelit menunjukkan bahwa reaktor di Yongbyon, situs nuklir utama Korea Utara,  telah kembali dimulai.

Baca juga: Krisis Korea Utara, AS Arahkan Kapal Perang ke Semenanjung Korea

Mei 2015 - Korea Utara klaim memiliki senjata nuklir yang mampu menjangkau wilayah Amerika Serikat.

Desember 2015 - Kim Jong-un klaim berhasil ciptakan bom hidrogen.
Kim Jong-un mengklaim negaranya siap untuk meledakkan bom hidrogen. Pada saat itu, klaim disambut dengan skeptisisme luas di luar negeri.

Januari 2016 - Sukses uji coba bom hidrogen.
Korea Utara mengumumkan sukses melakukan tes bom hidrogen. Pengumuman itu datang tak lama setelah terjadi getaran menyerupai gempa bumi buatan dengan pusat getaran terletak di Punggye-ri, situs uji coba nuklir resmi negara itu.

September 2016 - Uji coba nuklir kelima dan terkuat Korea Utara.
Korea Utara melakukan uji coba nuklir kelima yang paling kuat hingga saat ini. Sumber-sumber militer Korea Selatan mengatakan monitor mendeteksi gempa buatan berkekuatan 5,3 skala Richter di dekat situs nuklir utama Korea Utara.

April 2017 - Uji coba rudal baru.
Korea Utara menembakkan empat rudal balistik yang tiga di antaranya jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang . Uji coba itu dilakukan menjelang KTT Amerika Serikat - Cina yang bertujuan untuk membatasi program senjata nuklir Pyongyang.

TELEGRAPH|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.